SEPUTARTANGSEL.COM - Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan mengkritisi pernyataan Anggota DPD RI, Dr. Arya Wedakarna yang menyatakan Indonesia memerlukan Presiden Jokowi agar tidak terjadi kilafah.
Anthony Budiawan menilai Arya Wedakarna gagal paham dalam memahami kilafah.
Menurut Anthony, selama 70 tahun Indonesia merdeka, sebelum Jokowi menjadi presiden, Indonesia dalam kondisi baik-baik saja. Jadi pernyataan Arya dinilai keliru bahwa Indonesia perlu Jokowi.
Baca Juga: Kocak, Polisi Tetapkan Korban Begal Jadi Tersangka Pembunuhan, Saksinya Pembegal yang Selamat
Hal itu diungkapkan Anthony Budiawan melalui akun Twitter pribadinya.
"70 tahun Indonesia tanpa Jokowi baik-baik saja, disegani di Asia dan dunia. Tiba-tiba ada yg klaim Indonesia perlu Jokowi agar tidak jd negara khilafah?," kata Anthony dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @AnthonyBudiawan pada Kamis 14 April 2022.
Anthony Budiawan menyatakan sependapat dengan tulisan Anggota DPD Tamsil Linrung, bahwa Arya tidak begitu paham arti khilafah. Maka sebaiknya Arya perbanyak referensi sebelum beropini.
Anthony berpendapat, ucapan Arya dinilai sebagai propaganda totalitarian dan fasis.