Arya Wedakarna Sebut Indonesia Perlu Jokowi agar Terhindar dari Kilafah, Anthony Budiawan: Gagal Paham

- 14 April 2022, 15:28 WIB
Anthony Budiawan
Anthony Budiawan /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

"Selain gagal paham seperti dijelaskan Tamsil Linrung (DPD), propaganda ini berbau totalitarian dan fasis," ujar Anthony

Anthony Budiawan menjelaskan makna totalitarian.

"Totalitarian artinya negara mendikte apa yg dianggap benar menurut tafsirnya," kata Anthony.

Kemudian, kata Anthony, dalam totalitarian ada potensi menumpas kelompok lain yang tidak sependapat.

Baca Juga: Tanggapi LKPJ RAPBD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi: Jakarta Butuh Orang Bertangan Besi Rajin Turun Lapangan

"Kalau perlu menumpas kelompok lain yg tidak sepaham dan sepemikiran, dengan cara menuduh radikal, teroris & sejenisnya, melalui corong-corong propaganda: dikenal dengan BuzzeRp," ujar Anthony.

Berikut ini ada kalimat yang disampaikan Arya Wedakarna lewat video yang disebarkan melalui Whatsapp:

“Saudara-saudara, saya Wedakarna, Anggota DPD RI utusan Bali dan juga Sekjen Gerakan Pemuda Marhaenis Indonesia. Terkait dengan isu tentang demo mahasiswa 11 April 2022 besok yang salah satu tuntutannya adalah menurunkan bapak presiden. Sekarang pertanyaannya gampang aja. Kalau presiden Joko Widodo turun, lalu yang gantiin siapa? Kita ini perlu mempertahankan Pak Jokowi, agar cita-cita negara khilafah itu tidak akan pernah terjadi di Indonesia. Yang kita lawan ini kadrun, yang kita lawan ini adalah radikal, yang ingin mengganti NKRI. Dan sasaran tembaknya adalah…”

Baca Juga: Grace Natalie Tuding Pengeroyok Ade Armando Relawan Anies, Dokter Eva: Memang Boleh Ya Menuduh Tanpa Bukti?

Terkait dengan video Arya, tuntutan aksi 11 Apri 2022 bukanlah menurunkan Jokowi tapi lebih pada tuntutan kebutuhan rakyat dan menilai pemerintah gagal mengurus rumah tangga.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini