Roy Suryo Dukung Pernyataan Masinton Pasaribu Agar Luhut Mundur: Big Data Itu Hoax

- 13 April 2022, 10:11 WIB
Roy Suryo mendukung pernyataan Masinton Pasaribu terkait permintaan mundur Luhut Pandjaitan dari jabatannya
Roy Suryo mendukung pernyataan Masinton Pasaribu terkait permintaan mundur Luhut Pandjaitan dari jabatannya / Twitter/@KRMTRoySuryo2/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pakar Telematika Roy Suryo mengapresiasi pernyataan Anggota DPR Masinton Pasaribu yang meminta Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan mundur dari jabatannya.

Masinton Pasaribu meminta Luhut mundur dari jabatannya karena diduga berbohong soal big data yang disebutnya ada 110 juta orang meminta pengunduran Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.

Masinton mengatakan seharusnya Menko secara ksatria mundur dari seluruh jabatannya.

Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Ingatkan Ketua KPU Periode 2022-2027 Hasyim Asy'ari Agar Tak Ulangi Masalah Pemilu Lalu

Roy Suryo mengapresiasi pernyataan Masinton dengan memposting pernyataan permintaan Luhut untuk mundur dari seluruh jabatannya di akun Twitter pribadinya.

Sejalan dengan itu, big data Luhut disebut hoax pasca peristiwa Luhut didemo BEM Universitas Indonesia.

Ketika mahasiswa meminta Luhut untuk menjelaskan big data yang disebutnya, Luhut tidak bisa memberikan penjelasan soal big data.

Menanggapi sikap Luhut di hadapan mahasiswa, Roy Suryo menyimpulkan bahwa big data yang dipaparkan Luhut adalah kebohongan alias hoax.

Baca Juga: Presiden Jokowi Umumkan Sepakat Pemilu 2024, Netizen: Kami Hanya Ingin Didengar

"Sembari GELAR TIKAR atas Statemen Masinton Pasaribu yg juga menyatakan bahwa 'Big Data' itu adalah HOAX, Saya sangat Apresiasi kepada Adik2 BEM UI," kata Roy Suryo dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2 pada Rabu 13 April 2022.

Roy Suryo juga memposting video Luhut yang sedang didemo BEM UI.

Mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI terus mencecar meminta penjelasan Luhut, karena Luhut sebagai pejabat publik telah membuat kegaduhan politik dengan wacana masa jabatan presiden tiga periode.

Baca Juga: Demo BEM SI 11 April, Jokowi Pastikan Pemilu 14 Februari 2024, Netizen: Omelin Anak Buahnya Pak, Bikin Kisruh

Akan tetapi, Luhut justru berkelit dan berbalik berkata bahwa dia tidak mendukung masa jabatan presiden tiga periode, kemudian menyebut bahwa masyarakat yang meminta Jokowi tiga periode.

Roy Suryo pun menyindir jawaban Luhut berputar-putar. Luhut tampak gagap dan emosi, tak dapat mempertanggungjawabkan big data yang disebutnya.

"Adik2 BEM UI, yang secara Tegas meminta BIG DUSTA itu dibuka langsung oleh LBP saat di Kampus UI. Lihat baik2, APA jawabannya? (Walk OUT) AMBYAR !," kata Roy Suryo.

Roy Suryo berkesimpulan bahwa big data Luhut adalah kebohongan.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini