Menag Yaqut dan Menteri Idris mendiskusikan permasalahan seputar ibadah haji, yakni mengenai biaya haji, daftar tunggu jemaah, masalah kuota haji, hingga umroh di masa pandemi.
"Malaysia yang setiap tahun di masa sebelum pandemi memberangkatkan 30 ribu jemaah haji ke Tanah Suci, sekarang menghadapi antrean jamaah mencapai 141 tahun," tutur Menag Yaqut.
"Antrean haji mencapai 40 tahun," lanjutnya.
Fakta antrean jamaah haji yang panjang merupakan tantangan yang perlu dicarikan solusinya meskipun tidak mudah.
Menag Yakut berkomitmen untuk bersama-sama memecahkan masalah tersebut agar masyarakat yang ingin berhaji bisa terlayani.
Baca Juga: Haikal Hassan Akhirnya Ditangkap Polisi karena Sebar Hoax tentang Ibadah Haji 2021, Begini Faktanya
"Tadi kami bersepakat untuk bersama-sama mencari solusi terbaik agar jemaah haji bisa terlayani dengan baik. Biidznillah," pungkasnya.
Menag Yaqut bersyukur tahun ini Pemerintah Arab Saudi akan membuka pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah luar negeri, termasuk dari Indonesia pada penyelenggaraan haji 1443 Hijriah atau 2022 Masehi.
"Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," katanya.
"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jamaah haji tahun ini dari luar Saudi," sambungnya.***