Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Menteri BUMN Erick Thohir memberikan apresiasi terhadap misi yang dilakukan Garuda Indonesia saat mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Ukraina.
Misi kemanusiaan ini dilakukan oleh Garuda Indonesia bersama TNI, BIN dan beberapa instansi lainnya.
Pesawat Garuda ini bertolak dari Bandara Soekarno Hatta pada Selasa 2 Maret 2022 pukul 18.40 WIB dan tiba di Bandara Henri Coanda, Bukares pada 3 Maret 2022 pukul 15.10 waktu setempat.
Baca Juga: Mengenal Beasiswa Supersemar yang Didirikan Soeharto, Salah Satunya Diterima Mahfud MD
Tak berselang lama, pesawat kembali ke Indonesia pada pukul 20.30 waktu setempat dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada 3 Maret 2022 pukul 17.10 WIB.
“Sebagai maskapai nasional, Garuda akan selalu memaksimalkan perannya dalam misi kemanusiaan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT,” kata Erick, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Jumat 4 Maret 2022.
Erick berharap agar Garuda Indonesia dapat terus mengoptimalkan perannya sebagai maskapai nasional dalam menjalankan misi kemanusiaan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan jika penerbangan charter dengan menggunakan armada A330-200 adalah tindak lanjut dari upaya evakuasi WNI dari Ukraina yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Garuda Indonesia memiliki komitmen berkelanjutan sebagai maskapai penerbangan nasional dengan memberi pelayanan aksesibilitas layanan penerbangan bagi semua masyarakat Indonesia yang akan kembali ke tanah air saat berada di tengah situasi konflik.
“Sebuah keniscayaan bagi Garuda Indonesia sebagai maskapai pembawa bendera bangsa untuk turut ambil bagian dalam peran aktif negara dalam memberikan perlindungan bagi warganya, salah satunya melalui misi pemulangan WNI dari Ukraina,” ujar Irfan.
Baca Juga: Politisi PDIP Sebut Sulit Cari Orang Sekualitas Jokowi, Renanda Bachtar: Yang Benar Sajalah
Penerbangan evakuasi ini dilakukan dengan melakukan koordinasi intensif dengan banyak pihak berwenang dengan memperhatikan prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan antarnegara.
Semua aktivitas dalam evakuasi ini juga tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai upaya menghindari dampak dari Covid-19.
Dalam penerbangan tersebut berhasil dievakuasi sebanyak 80 WNI dan 3 WNA yang menjadi bagian keluarga WNI dalam rombongan.
Penjemputan ini dilakukan karena pemerintah ingin melindungi warga negara Indonesia di tengah suasana mencekam perseteruan antara Rusia dan Ukraina.***
