Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Wacana penundaan Pemilu 2024 kembali heboh usai diusulkan beberapa para ketua umum (ketum) partai politik (parpol).
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah ikut buka suara terkait hebohnya wacana penundaan Pemilu 2024.
Fahri Hamzah mengingatkan agar seluruh pihak tidak lagi mendewakan seorang pemimpin.
Baca Juga: PSI Tolak Tunda Pemilu, tapi Dukung Presiden 3 Periode, Ulil Abshar-Abdalla: Ini Adalah Usulan Jahat, Tak Baik
Pasalnya, Fahri Hamzah mengungkapkan pemimpin adalah manusia biasa seperti masyarakat pada umumnya.
Hal itu diungkapkan oleh Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter @Fahrihamzah pada Kamis, 3 Maret 2022.
"Kita tidak boleh lagi mendewakan pemimpin. Mereka manusia biasa seperti kita," kata Fahri Hamzah.
Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu menegaskan mengganti pemimpin bukan sebuah bencana.
Baca Juga: Gegara Minta Jokowi Klarifikasi Isu Penundaan Pemilu, Burhanuddin Muhtadi Dicap Kadrun: Repot Berpikir Waras
Terlebih, KPU dan DPR sudah menyepakati bahwa Pemilu 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
"Sekali lagi, mengganti pemimpin bukan bencana dan KPU dan DPR menyepakati 14/2/2024 kita Pemilu," ujarnya.
Menurut Fahri Hamzah, pelaksanaan Pemilu di Indonesia telah berlangsung dengan baik, khususnya dua pemilihan presiden (pilpres) terakhir, yaitu 2014-2019 dan 2019-2024.
"Semuanya sudah berlangsung baik terutama dalam dua pemilihan presiden langsung yang terakhir," ucapnya.
Baca Juga: Pandemi Jadi Alasan Usul Penundaan Pemilu 2024, Enggal Pamukty: Pilkada Ki Lurah Berhasil Menangkan Anak-Mantu
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda setahun atau dua tahun guna pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Tak hanya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan juga mengatakan partai yang dipimpinnya juga setuju dengan usulan penundaan jadwal Pemilu 2024.
Zulkifli Hasan berdalih Pemilu 2024 dapat ditunda terlebih dahulu menyusul adanya konflik antara Rusia dengan Ukraina.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengklaim telah menerima aspirasi para petani agar Jokowi lanjut memimpin hingga tiga periode.***
