Harga Kedelai Tinggi, Rumah Tempe Indonesia di Sleman Tetap Produksi Dengan Strategi Baru

- 18 Februari 2022, 19:31 WIB
Harga Kedelai Tinggi, Rumah Tempe Indonesia di Sleman Tetap Produksi Dengan Strategi Baru
Harga Kedelai Tinggi, Rumah Tempe Indonesia di Sleman Tetap Produksi Dengan Strategi Baru /Foto: Facebook/ Wihan Wihan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Harga kedelai yang merangkak naik dari awal pandemi sampai saat ini, membuat sejumlah pengrajin tempe harus jitu menyusun strategi.

Harga kedelai di awal pandemi Rp6.800 per kilonya, merangkak naik terus sampai Rp 10.000 per kilonya.

Usaha menstabilkan harga kedelai, sempat dilakukan dinas terkait dengan operasi pasar dan harga menjadi Rp8.000 per kilonya.

Baca Juga: Wow, Tempe Indonesia Akan Dijual di Pasar Jepang, Ternyata Disukai Masyarakat Negeri Matahari Terbit

Awal tahun 2022, harga kedelai melonjak lagi dan sampai saat ini mencapai Rp11.400 per kilonya.

Dampak kenaikan harga kedelai yang merupakan bahan dasar pembuatan tempe dirasakan oleh Rumah Tempe Indonesia (RTI) yang berlokasi di Jalan Sidomoyo Km 1, Krandon, Sidomoyo, Godean, Sleman.

RTI yang merupakan pelopor produsen tempe sehat, higienis, ramah lingkungan dan sudah mendapatkan Standard Nasional Indonesia (SNI), sehingga aman bagi konsumen.

Baca Juga: Harga Kedelai Dunia Naik 5,4 Persen, Perajin Diminta Terus Produksi Tahu dan Tempe

RTI yang beroperasi sejak tahun 2015, memutar strategi supaya usahanya tetap berproduksi dan mendapatkan keuntungan meskipun harga kedelai melonjak tinggi.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini