Ketua PA 212 Slamet Maarif Curiga KSAD Dudung Ketakutan, Refly Harun: Tetap Akan Dibela Pro Jokowi

- 8 Februari 2022, 17:53 WIB
Jenderal Dudung Abdurachman diduga tengah ketakutan usai dilaporkan terkait kasus dugaan penistaan agama
Jenderal Dudung Abdurachman diduga tengah ketakutan usai dilaporkan terkait kasus dugaan penistaan agama /Foto: Instagram/@dudung_abdurachman/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif curiga Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman tengah dilanda ketakutan.

Pasalnya, Jenderal Dudung Abdurachman dilaporkan Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA) ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) pada Jumat, 28 Januari 2022 lalu.

Dudung Abdurachman dilaporkan atas kasus dugaan penistaan agama terkait pernyataan 'Tuhan bukan orang Arab'.

Baca Juga: Viral Kerumunan Jokowi, Tompi Minta Pejabat Bloon Tak Ditiru, Rocky Gerung Sindir KSAD Dudung: Nggak Usah...

Hal itu dinyatakan Slamet Maarif untuk merespons pernyataan Dudung Abdurachman yang meminta agar Habib Bahar bin Smith dan Habib Rizieq Shihab tak macam-macam.

Menanggapi hal ini, Ahli hukum tata negara Refly Harun melihatnya sebagai sebuah perkara politik.

Refly Harun menyayangkan persoalan politik yang melibatkan seorang petinggi TNI.

Baca Juga: KSAD Dudung Minta HRS dan Habib Bahar Tak Bicara Macam-macam, Mustofa: Negeri Demokrasi Tapi Mengerikan

"Harusnya saya katakan ya, TNI tidak boleh masuk ke dalam wilayah ini, stay away," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 8 Februari 2022.

Menurut Refly Harun, PA 212, Habib Bahar bin Smith, dan Habib Rizieq adalah pihak yang terkenal kritis terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Karena itu, kritik mereka terhadap pemerintahan Jokowi harusnya dianggap sebagai representasi suara kritis dari masyarakat.

Baca Juga: KSAD Dudung Minta Habib Bahar dan Habib Rizieq Tak Macam-macam, Refly Harun: Kasus HRS Juga Dilakukan Jokowi

"Tidak perlu baper," ujarnya.

Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi itu menilai, apabila Dudung terus berkomentar, maka polemik bisa berkepanjangan. 

Karena, komentar Dudung hanya akan mengundang kelompok-kelompok yang kritis terhadap dirinya dan pemerintahan Jokowi untuk bersuara.

Meski begitu, ia mengatakan mantan Pangkostrad itu tetap akan dibela oleh kelompok pro pemerintahan Jokowi.

Baca Juga: Prabowo Puji KSAD Dudung dan Akui Kenal sejak di Timor Timur: TNI AD akan Semakin Kuat dan Lebih Hebat

"Tetapi tidak baik juga melibatkan TNI dalam sebuah pusaran perdebatan atau polemik. Nah itu yang saya sayangkan. TNI harus beyond dari politik sehari-hari," tuturnya.

"Tapi rupanya tidak demikian. Jenderal Dudung senantiasa ingin ikut dalam perdebatan dan pusaran politik tersebut," sambungnya.

Lebih lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada itu juga menyinggung Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa yang menurutnya selalu menghindari pernyataan-pernyataan terkait politik sipil.

Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Jenderal Andika Perkasa yang Tindaklanjuti Laporan Masyarakat Terhadap KSAD Dudung

"Rasanya kita tidak pernah melihat Jenderal Andika cawe-cawe dalam isu politik sipil sejak jadi KSAD sampai menjadi Panglima TNI," ucapnya.

Ia berharap, Jenderal Andika Perkasa tetap akan mempertahankan sikapnya sebagai profesionalitas TNI.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x