Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah fakta mengejutkan diungkap Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Mereka mengklaim beberapa kali menemukan adanya aliran uang dalam jumlah besar dari pejabat negara ke pacarnya.
Menurut Kepala PPATK Ivan Yustiavanda, penemuan aliran uang dari pejabat ke pacarnya termasuk tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Pasalnya, uang yang diberikan pejabat negara ke pacar-pacarnya merupakan hasil kejahatan.
Baca Juga: Anies Baswedan Sengaja 'Dibunuh', Hersubeno Arief: Pelakunya Mudah Kita Golongkan, PDIP dan PSI
Salah satu yang diungkapkan PPATK adalah terkait kasus dugaan suap yang menyeret Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Wawan Ridwan.
Menanggapi temuan PPATK ini, Jurnalis senior Hersubeno Arief mengatakan korupsi didorong oleh ketamakan.
Hal ini disampaikan langsung Hersubeno Arief melalui video yang tayang di kanal YouTube Forum News Network pada Jumat, 4 Februari 2022.
"Korupsi itu memang betul-betul, kalau kita lihat itu didorong oleh ketamakan. Kelihatannya karena mereka didorong hidup mewah," kata Hersubeno Arief, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Forum News Network pada Sabtu, 5 Februari 2022.
Selain itu, Hersubeno Arief menilai gaya hidup mewah para pejabat disebabkan oleh kemudahan untuk mendapatkan uang.
"Karena easy money. Easy come, easy go," tuturnya.
Akibat kemudahan tersebut, pria yang akrab disapa Hersu itu melihat penggunaan uang yang dilakukan para pejabat korup menjadi tidak karuan.
Baca Juga: Rizal Ramli Infokan Hersubeno Arief Dipolisikan GBM, Netizen: Semua yang Vokal Dibikin Sibuk
Hersu pun mengimbau agar baik pejabat maupun anggota DPR tidak melakukan korupsi, terlebih apabila uang haram tersebut dialirkan kepada pacar.
Kemudian, ia juga menyinggung kondisi ekonomi masyarakat yang kini semakin sulit akibat pandemi Covid-19.
"Banyak sekali sekarang ini rakyat kita yang menderita karena Covid, karena pandemi. Boro-boro mereka beli barang-barang mewah, hidup-hidup sehari saja susah," ujarnya.***
