Update Covid-19 10 April: Total 3.512 Positif, Sudah 34 Provinsi

- 10 April 2020, 16:34 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, Jumat 10 April 2020.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, Jumat 10 April 2020. /- Foto: ANTARA/Suwanti

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus positif corona (Covid-19), Jumat 10 April 2020 hari ini telah ditemukan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Dengan demikian, tidak ada provinsi di Indonesia yang terbebas dari pandemi global corona ini.

Baca Juga: Gubernur Banten Wahidin Halim: PSBB Tangerang Raya Dalam Proses

Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, provinsi terakhir yang ditemukan kasus positif corona adalah Gorontalo.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkapkan, hari ini ada penambahan kasus positif baru sebanyak 219 kasus, sehingga total menjadi 3.512 kasus.

Baca Juga: DKI Jakarta Terapkan PSBB, KRL Batasi Jam Operasi dan Jumlah Penumpang

"Sementara yang sembuh bertambah 30 pasien dan angka kematian 26 kasus," jelas Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNBP di Jakarta, Jumat.

Dengan penambahan itu, saat ini total sebanyak 282 pasien dinyatakan sembuh dan 306 orang meninggal dunia.

DKI Jakarta masih menjadi episentrum wabah di Indonesia dengan catatan kasus sekitar 50 persen dari jumlah nasional, yakni sebanyak 1.753 kasus infeksi dan 154 kasus kematian.

Baca Juga: Anies Keluarkan Pergub Atur PSBB: Ojol Tak Boleh Angkut Penumpang

Dalam kurun waktu 24 jam, dilaporkan sebanyak 47 orang terinfeksi dan 12 pasien meninggal dunia di Jakarta.

Penambahan kasus terbanyak selanjutnya terjadi di Jawa Timur dengan 33 kasus baru dan Sulawesi Selatan dengan 29 kasus baru.

Kemudian di Banten dan Jawa Barat dengan penambahan masing-masing sebanyak 25 dan 12 kasus baru.

Baca Juga: Update Covid-19 Banten: 85 Meninggal, 38 di Tangerang Selatan

Berikut rincian total kasus positif COVID-19 di Indonesia yaitu Aceh lima kasus, Bali 75 kasus, Banten 243 kasus, Bangka Belitung tiga kasus, DI Yogyakarta 41 kasus, DKI Jakarta 1.753 kasus, Jambi dua kasus.

Jawa Barat 388 kasus, Jawa Tengah 144 kasus, Jawa Timur 256 kasus, Kalimantan Barat 10 kasus, Kalimantan Timur 35 kasus, Kalimantan Tengah 24 kasus, Kalimantan Selatan 29 kasus, Kalimantan Utara 16 kasus.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 9 April: Tinggal Satu Provinsi Belum Kena

Kemudian di Kepulauan Riau 21 kasus, NTB 25 kasus, Sumatera Selatan 21 kasus, Sumatera Barat 31 kasus, Sulawesi Utara 13 kasus, Sulawesi Tenggara 15 kasus, Sulawesi Selatan 167 kasus, Sulawesi Tengah 14 kasus dan Sumatera Utara 59 kasus.

Selanjutnya di Lampung 20 kasus, Riau 13 kasus, Maluku Utara dua kasus, Maluku tiga kasus, Papua Barat dua kasus, Papua 38, Sulawesi Barat tiga kasus, NTT satu kasus serta Gorontalo satu kasus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

. Apa kabar yang naik kereta pagi ini? . DKI Jakarta Terapkan PSBB, Commuter Line Batasi Jam Operasi dan Jumlah Penumpang . SEPUTARTANGSEL.COM - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta berdampak pada jam operasional KRL Commuter Line. . Sejak 10 April 2020 hari ini KRL akan beroperasi mulai pukul 06.00 hingga pukul 18.00 WIB. . Selain penyesuaian jam operasional, jumlah pengguna juga akan dibatasi lebih ketat. . “Penyesuaian jam operasional ini kami lakukan mengingat pada masa PSBB kegiatan masyarakat akan semakin dibatasi agar upaya-upaya menghambat penularan virus Covid-19 dapat berjalan maksimal,” ungkap Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wiwik Widayanti dalam siaran persnya, Kamis 9 April 2020. . Dengan jam operasional dibatasi pukul 06:00 hingga 18:00 ini, PT KCI hanya akan menjalankan 683 perjalanan KRL setiap harinya. . Jumlah penumpang yang diperkenankan berada di dalam satu kereta pada satu waktu adalah maksimum 60 orang. . Hal ini dimaksudkan agar terjaga jarak antara satu pengguna dengan yang lainnya (physical distancing). . Wiwik menjelaskan, batasan jumlah pengguna ini akan dimulai sejak pengguna masuk area stasiun. . "Pengguna akan diarahkan petugas untuk antre saat membeli atau melakukan isi ulang tiket, pengukuran suhu tubuh, masuk gate, hingga menunggu kereta di peron," jelasnya. . Ditambahkan, saat kondisi di dalam kereta berpotensi padat, petugas akan mengatur jumlah pengguna yang dapat naik ke dalam kereta. . PT KCI, jelasnya, juga terus melengkapi marka atau penanda di dalam kereta yang mengatur posisi pengguna yang duduk dan berdiri agar tidak melewati batas 60 orang. . Satu tempat duduk panjang dapat diisi oleh maksimum empat orang pengguna, sementara tempat duduk priortas maksimum diisi oleh dua orang. . Pengguna yang berdiri posisinya harus sesuai marka dan tidak berhadap-hadapan. . selengkapnya cek seputartangsel.com (link di bio) . Pic: Dok. PT KCI. . . . #commuterline #jalurserpong #psbb #psbbjakarta #coronaindonesia #viruscorona #covid19 #tangsel #tangerang #tangerangselatan #seputartangsel #seputartangselcom .

A post shared by Seputar Tangsel (@seputartangsel) on

 

(*)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x