Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Ditemukan kerangkeng diduga penjara manusia di dalam rumah Bupati Langkat non aktif, Terbit Rencana Perangin-angin.
Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migran Care, menduga sel tahanan tersebut digunakan untuk menampung pekerja kelapa sawit.
Mereka yang telah selesai tugasnya pulang dan kembali ke dalam sel tahanan yang memuat sedikitnya 40 orang di rumah Bupati Langkat. Para pekerja mendapatkan penyiksaan, tidak dapat keluar, dan mendapatkan tindakan tidak manusiawi lain.
Baca Juga: KPK Limpahkan Kasus Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat ke Pihak Kepolisian
Berdasarkan temuan polisi, tidak semua dugaan di atas benar. Mereka yang berada di sana benar bekerja di kelapa sawit dan tidak dibayar. Namun, mereka adalah warga binaan Bupati Langkat, orang-orang yang pernah kecanduan narkoba.
Sejumlah tokoh memberikan reaksi pada temuan sel tahanan di Bupati Langkat. Salah satunya adalah Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Berlian Idris. Dia berharap aparat tidak mudah percaya dan terkesan membela pelaku kejahatan.
"Aneh banget, membina warga pecandu narkoba dan kenakalan remaja, tapi di sel tahanan pribadi," ujar Dokter Berlian Idris sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @berlianidris.
Menurutnya, warga pecandu narkoba dan kenakalan remaja seharusnya tidak ditahan di sel tahanan pribadi. Mereka perlu mendapat perawatan medis. Tidak pas jika dikerangkeng seperti binatang.
