"Kita mesti anggap bahwa ini disuruh sebetulnya. Itu cuma sekelompok orang, tapi yang sekelompok ini kemudian dikipas oleh buzzer-buzzer istana," ucapnya.
Lebih lanjut menurut pendiri Setara Institute itu, meski cara bicara Haikal keras, namun hatinya lemah-lembut.
Ia menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam mengakrabkan kehidupan berawarganegara, sehingga timbul ketegangan kultural.
Jokowi dinilainya terlalu sibuk dalam membangun Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Haikal Hassan Angkat Suara Soal Warga Malang yang Usir Dirinya: Beri Maaf, Tetap Berbuat Baik
"Kita melihat ini semacam ketegangan kultural yang justru harus kita mintain siapa yang bertanggung jawab. Ya pasti Presiden Jokowi karena Presiden Jokowi gagal mengakrabkan kehidupan berwarganegara," paparnya.
"Dia sibuk membuat semen di ibu kota baru, dia lupa tentang sosial semen masyarakat itu. Nah itu kacaunya bapak Presiden Jokowi. Tujuh tahun semen sosial kita retak terus, sementara Presiden Jokowi semangat betul ngibut semen di ibu kota baru," tukasnya.***