Rizal Ramli Sebut Jarak Jadi Faktor Berhasil dan Gagalnya Pemindahan IKN: 2 Jam Maksimal

- 17 Januari 2022, 22:35 WIB
Rizal Ramli mengungkapkan jarak menjadi kunci penting dalam keberhasilan pemindahan IKN
Rizal Ramli mengungkapkan jarak menjadi kunci penting dalam keberhasilan pemindahan IKN /Foto: Tangkap layar /YouTube/ Fadli Zon Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur masih diperbincangkan banyak pihak.

Apalagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan memilih 'Nusantara' menjadi nama IKN baru di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.

Banyak yang melontarkan kritik terhadap rencana pemindahan IKN ini, salah satunya datang dari ekonom senior, Rizal Ramli yang menyebut jarak pemindahan IKN di Indonesia terlalu jauh.

Baca Juga: Mardani Ali Menduga Anggaran Pemindahan IKN Sama Dengan Skema Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Bahkan Rizal Ramli memberikan contoh negara yang gagal melakukan pemindahan Ibu Kota Indonesia (IKN) karena terlalu jauh.

Melalui video yang diunggah di kanal YouTube Fadli Zon Official pada Senin, 17 Januari 2022, Rizal Ramli mengatakan sudah banyak contoh negara yang melakukan pemindahan IKN.

Bahkan Rizal Ramli memberikan contoh negara yang berhasil dan gagal dalam melakukan pemindahan IKN.

Baca Juga: IKN Prioritas Dibiayai APBN, Farid Gaban: Proyek Ibu Kota Negara Dijajakan Lewat Kebohongan

Selain itu, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa faktor jarak adalah hal yang penting dalam pemindahan IKN ini.

"Ada yang berhasil ada yang gagal, yang tidak berhasil kenapa? Karena jaraknya terlalu jauh," ungkap Rizal Ramli dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Fadli Zon Official pada Senin, 17 Januari 2022.

Kemudian, Rizal Ramli memberikan contoh negara yang gagal memindahkan ibu kota, salah satunya adalah Brasil yang semula berada di Rio Janiero kemudian pindah ke Brasilia City.

Baca Juga: Menteri Investasi Sebut Pengusaha Ingin Pilpres 2024 Ditunda, Politikus Demokrat: Agar Jokowi Kawal Proyek IKN

"Ibu kota lama kan Rio de Janeiro dibikin ibu kota baru 6 jam naik pesawat, namanya Brasilia City, bagus," ujar Rizal Ramli.

Bahkan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menyebutkan banyak pejabat Brasilia City yang tetap mengadakan aktivitas pertemuannya di Rio de Janeiro.

"Tapi pejabat-pejabat kagak mau pindah ke situ, gak mau ngadain pertemuan di situ, rakyat atau orang swasta gak mau ketemu pejabat di Brasilia City, yang ada mereka tetap ketemu di Rio de Janeiro," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Pilih Nusantara Sebagai Nama Ibu Kota Baru, Netizen Ini Nilai Terdengar Lemah dan Usulkan Nama Borneo

"Apa yang terjadi, Brasilia City jadi kesempatan untuk pejabat liburan, rapat-rapat, seminar, terbang ke Rio de Janeiro, ngabisin SPJ, dua minggu di situ, tetep aja balik. Itu cuman jadi kota simbolik aja, tempat liburan, tempat pejabat ngabisin surat biaya perjalanan dinas," tutur Rizal Ramli.

Lebih lanjut, Rizal Ramli mencontohkan India yang berhasil melakukan pemindahan ibu kota negaranya dari Old Delhi ke New Delhi.

"Dulu India ada Old Delhi ibu kotanya, mau bikin ibu kota baru di utara, ternyata gak berhasil, gagal, cuma jadi simbolik doang," ungkapnya.

Baca Juga: Sah Presiden Joko Widodo Pilih 'Nusantara' Sebagai Nama Ibu Kota Baru!

"Akhirnya dibikinlah The New Delhi, hanya setengah jam satu jam dari Old Delhi, berhasil," tambahnya.

Rizal Ramli kemudian mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan dari pemindahan ibu kota adalah jarak yang tidak terlalu jauh dengan ibu kota yang lama.

"Jadi kunci keberhasilan itu kedekatan dengan ibu kota yang baru, 2 jam maksimal," tegas Rizal Ramli.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini