Boeing 737-300 ini diproduksi tahun 1989, usianya sekitar 13 tahun pada saat melakukan pendaratan darurat dan pesawat ini telah memiliki 28.141 jam terbang.
Pilot yang bertugas pada saat itu adalah Kapten Abdul Rozak, usianya 44 tahun. Ia bergabung dengan Garuda Indonesia di tahun 1980.
Baca Juga: Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh di Kepulauan Seribu, 62 Tewas Tepat Setahun Lalu
Artikel ini sebagian dikutip dari Galamedia dengan judul: "Pesawat Garuda Indonesia GA 421 Mendarat Darurat di Sungai Bengawan Solo 16 Januari 2002"
Kapten Abdul juga telah memiliki jam terbang termasuk di dalamnya ada 5.086 jam terbang dengan menggunakan jenis pesawat Boeing 737.
Sementara kopilot yang bertugas pada saat itu adalah first officer Harry Gunawan, usianya 46 tahun dan ia bergabung dengan Garuda Indonesia di tahun 1982 dan telah memiliki 7.137 jam terbang.
Berkat jam terbang dan keahlian pilot serta kru lainnya, Garuda Indonesia berhasil mendarat darurat di Sungai Bengawan Solo dan menjadi saksi terselamatkannya 59 nyawa. *** (Muhammad Fauzi RS/Galamedia)