Polri Sebut Cuitan Ferdinand Hutahaean Potensi Timbulkan Keonaran, Syahrial Nasution: Dicomot Dulu Aja

- 7 Januari 2022, 12:28 WIB
Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution meminta Polri mengamankan Ferdinand Hutahaean terlebih dahulu agar publik tidak semakin resah.
Politisi Partai Demokrat, Syahrial Nasution meminta Polri mengamankan Ferdinand Hutahaean terlebih dahulu agar publik tidak semakin resah. /Twitter/@syahrial_nst//

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean resmi berstatus terlapor di Bareskrim Polri pada Rabu, 5 Januari 2022.

Ferdinand Hutahaean dilaporkan atas kasus dugaan ujaran kebencian yang bermuatan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dan berita bohong.

Cuitan Ferdinand Hutahaean tentang 'Allahmu ternyata lemah' dinilai oleh Polri berpotensi menimbulkan keonaran di masyarakat.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Resmi Dilaporkan, Syahrial Nasution: Kalau Benar Diproses, Salut untuk Pak Kapolri

Kasus Ferdinand Hutahaean tersebut turut ditanggapi oleh Politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution.

Menurut Syahrial Nasution, akan lebih baik bila Ferdinand Hutahaean diamankan terlebih dahulu oleh pihak kepolisian.

Hal itu diungkapkan oleh Syahrial Nasution melalui cuitan di akun Twitter @syahrial_nst pada Jumat, 7 Januari 2022.

"Dicomot dulu aja," tulis Syahrial Nasution.

Baca Juga: Arteria Dahlan Sebut Penegak Hukum Tak Boleh Kena OTT, Syahrial Nasution: Ada 270 Juta Orang Mau Dibikin Bodoh

Dia mengatakan hal tersebut dikhawatirkan dapat diulangi dan menimbulkan polemik bila Ferdinand Hutahaean belum diamankan.

Pasalnya, Syahrial Nasution menilai cuitan Ferdinand Hutahaean itu semakin membuat publik merasa resah.

"Daripada diulangi lagi dan berpolemik terus. Makin bikin resah," ujarnya.

Lebih lanjut, Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat itu mengungkapkan masyarakat butuh ketenangan dan kedamaian.

Baca Juga: Harap 'Ahli' yang Dihadirkan Mengerti Kasus Ferdinand Hutahaean, Roy Suryo: karena Sengaja Publikasi ke Publik

Terlebih di tengah kondisi ekonomi negara yang sulit, pandemi Covid-19, dan beban utang negara yang berat.

"Di tengah kondisi ekonomi negara yg sulit saat ini, pandemi dan beban utang negara yg berat, masyarakat butuh ketenangan dan kedamaian," pungkasnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x