Sebut PKI Sudah Tidak Ada, Mohamad Sobary: Komunisme Itu Dipakai untuk Political Game dan Blaming

- 29 Desember 2021, 11:39 WIB
Budayawan Mohamad Sobary berbicara mengenai komunisme yang hanya permainan politik.
Budayawan Mohamad Sobary berbicara mengenai komunisme yang hanya permainan politik. /Tangkapan layar YouTube Refly Harun/

SEPUTARTANGSEL.COM - Budayawan Mohamad Sobary mengatakan tidak ada komunisme di Indonesia saat ini.

Hal itu disampaikan Mohamad Sobary untuk menangggapi pernyataan dari Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebutkan saat ini pemerintah Indonesia terlihat cenderung anti-Islam dan condong ke China seiring dengan bangkitnya komunisme.

Mohamad Sobary mengatakan dirinya adalah generasi yang lahir dan merasakan kehidupan ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) sudah ada.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kerap Dituduh Anti-Islam, Mohamad Sobary: Agak Manipulatif, Sangat Politicking

Menurut Mohamad Sobary komunisme dalam sejarahnya dibangkitkan dengan cita rasa politik.

Hal itu diungkapkan oleh Mohamad Sobary dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 29 Desember 2021.

"Komunisme itu dibangkitkan dalam cita rasa politik dan saya generasi yang lahir dan sudah  kehidupan di mana ada PKI," kata Mohamad Sobary.

Baca Juga: Ridwan Saidi Ungkap Strategi PKI di Jakarta Pada Pemilu 1955: Dia Datangkan Gembel dan Serang Tokoh Masyumi

Budayawan yang akrab disapa Kang Sobary itu saat ini kondisinya berbeda dengan zaman pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto.

Pasalnya, dia menilai kondisi pemerintahan Indonesia saat ini tidak ada lagi PKI. Menurutnya, komunisme itu hanya permainan politik untuk menyalahkan pihak tertentu.

"Sekarang ini beda, nggak ada (PKI). Itu memang dipakai bung, itu political game, sekali lagi itu untuk blaming," ujarnya.

Baca Juga: Megawati Minta Sejarah 1965 Diluruskan, Ridwan Saidi: Kalau Bung Karno Mau Bubarkan PKI, Nggak Ada Kudeta

Terlebih, Kang Sobary mengatakan ketika masa Orde Baru tidak sedikit orang yang sengaja dibuat seolah-olah anggota PKI.

Bahkan, dia menceritakan ketika orang sudah dilabeli PKI, maka orang tersebut akan mati atau langsung dimatikan.

"Karena yang paling dahsyat itu memang orang di-PKI-an, apalagi di zaman Soeharto, jadi PKI langsung mati atau langsung dimatikan," ucapnya.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x