Kritik Tambang Emas, Emil Salim: Bupati Kepulauan Sangihe Tidak Pernah Setuju

- 13 Desember 2021, 21:10 WIB
Salah satu unjuk rasa kelompok mahasiswa dan pemuda di Pulau Sangihe menolak tambang emas yang merusak lingkungan.
Salah satu unjuk rasa kelompok mahasiswa dan pemuda di Pulau Sangihe menolak tambang emas yang merusak lingkungan. /Foto: Antara/ Jerusalem Mandalora///

SEPUTARTANGSEL.COM - Pulau Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) menjadi terkenal setahun belakangan. Ini dikarenakan program pengembangan tambang emas yang diakukan pemerintah.

Pro dan kontra tentang tambang emas di Pulau Sangihe terus bergulir meski pertambangan sudah dijalankan.

Ekonom senior, Prof. Dr. Emil Salim ikut berkomentar tentang tambang emas di Pulau Sangihe yang luasnya setengah dari wilayah keseluruhan. Bahkan, sang profesor menyebut beberapa pejabat terkait di media sosialnya.

Baca Juga: Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong Meninggal di Pesawat, Sempat Surati Pemerintah untuk Menolak Tambang

Dia mengkritik kegiatan pertambangan yang terus berjalan. Padahal Bupati Sangihe belum menandatangani surat persetujuan.

"Kepada Wakil ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Imam Bustan Pramudya. Bupati Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana jelaskan TIDAK PERNAH menandatangani persetujuan tambang emas di Pulau Sangihe," ujar Emil Salim sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @emilsalim2010, Senin 13 Desember 2021.

"Tambang emas di Pulau Sangihe yang bakal gali area seluas separoh pulau oleh perusahaan Kanada PT TMS, sehingga lahirkan gerakan: Save Sangihe!" sambung Emil Salim.

Kritik dari Emil Salim yang pernah menjadi orang nomor satu di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) era Presiden Soeharti tersebut disetujui netizen. Mereka menilai izin investasi daerah dipermudah dan masyarakat sekitar yang harus menanggung akibatnya.

Baca Juga: Luhut Keceplosan Hingga Haris Azhar Punya Bukti Kepemilikan Tambang Emas Papua? Cek Faktanya

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x