“Para korban menjadi mangsa di lingkungan mereka sendiri. Tidak keluyuran malam, tidak berpakaian seksi,” tulis Ernest Prakasa.
Kemudian Ernest berharap dapat mengambil pembelajaran dari kejadian ini dengan berhenti menyalahkan korban.
Baca Juga: Tanggapi Guru Pesantren yang Perkosa 12 Santriwati, Hilmi Firdausi: Mari Objektif Nilai Sesuatu
"Bila kejadian ini tidak juga mengajarkan kita untuk stop menyalahkan korban, saya tidak tau lagi harus berkata apa," kata Ernest Prakasa.
“Ingat wajah ini. Ingat iblis yang bersarang di kepalanya. Ingat, bahwa korban tidak bersalah,” sambung Ernest Prakasa.***