Fahri Hamzah Tegaskan Wakil Rakyat Adalah Alat Rakyat: Parpol Politik Harus Tahu Diri

- 13 November 2021, 15:55 WIB
Fahri Hamzah melontarkan pernyataan bahwa wakil rakyat adalah alat rakyat, bukan alat partai politik.
Fahri Hamzah melontarkan pernyataan bahwa wakil rakyat adalah alat rakyat, bukan alat partai politik. /Foto: Instagram @fahrihamzah /

SEPUTARTANGSEL.COM - Para wakil rakyat adalah instrumen rakyat, bukan alat partai politik.

Karena itu, masyarakat diminta jernih melihat partai politik (parpol). Parpol pun harus tahu diri dan tahu batasnya.

Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah lewat unggahan di akun Instagram pribadnya.

Baca Juga: Bela Fadli Zon dari 'Serangan' Netizen, Fahri Hamzah: Bosnya Fadli Bukan Prabowo, Tapi Rakyat Indonesia

Melalui unggahan pada Jumat, 12 November 2021, Fahri Hamzah menegaskan, kita harus terbiasa dengan prinsip kedaulatan rakyat, di mana rakyat yang memutuskan.

Cara tersebut, katanya, bisa membuat jernih dalam melihat partai politik.

"Jadi kita harus terbiasa dengan tradisi 'Kedaulatan Rakyat'," kata Fahri Hamzah, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagram @fahrihamzah.

"Rakyat yg memutuskan. Mau pakai partai apapun kalau rakyat gak pilih ya gak jadi. Cara ini membuat kita jernih melihat parpol," sambungnya.

Mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut menyebutkan wakil rakyat bukan merupakan alat dari partai politik, tetapi merupakan instrumen dari rakyat.

"Bahwa wakil rakyat bukan perkakas parpol. Wakil rakyat adalah instrumen rakyat," ujar Fahri Hamzah.

Baca Juga: Jokowi Sedih Indonesia Dikerdilkan di Negara Sendiri, Fahri Hamzah: Pemerintahan Tak Berfungsi dengan Baik

Partai politik, katanya, harus kembali menjadi lembaga yang menghasilkan pemikiran-pemikiran yang baik untuk rakyat.

"Partai harusnya kembali sebagai lembaga pemikiran. Semakin berpikir semakin baik bagi rakyat," tandasnya.

Bahkan Fahri Hamzah menyinggung partai politik yang kerap membagikan sembako tapi tidak bisa menghasilkan pemikiran untuk bangsa.

"Kalau parpol hanya jadi operator memang ia bisa memberi sembako tapi gak bisa cari jalan keluar bagi bangsa. Bukan berarti gak boleh baksos tapi baksos utama parpol adalah baksos ide," ungkap Fahri Hamzah.

Baca Juga: Saling Tuding Fahri Hamzah dengan Mantan Penyidik KPK: Kenapa Saya Tidak Ditangkap?

Politisi Partai Gelora tersebut juga bercerita ketika dia melawan pimpinan salah satu partai politik yang tidak bisa memelihara perbedaan.

"Dalam kasus saya melawan pimpinan parpol yang lalu, mereka tidak tahu cara memelihara perbedaan yang ada. Makanya saya disuruh mundur," ucap Fahri Hamzah.

"Waktu saya tanya, 'salah saya apa?' Jawabanya, 'tidak ada!'. Jadi konsep 'elected official' atau jabatan karena pilihan rakyat jangan mudah dirampas," sambung Fahri Hamzah.

Baca Juga: Fahri Hamzah 'Tampar' Partai Oposisi yang Dianggapnya Memble: Buat Apa Kami Memilih Kalian?

Fahri Hamzah juga mengungkapkan jabatan yang dipilih rakyat harus tetap dijaga menjadi alat rakyat, jangan sampai hal tersebut diambil alih menjadi harta benda dari partai politik.

"Wakil rakyat atau semua jabatan yang dipilih rakyat (elected official) harus dijaga supaya tetap menjadi alat rakyat dalam menjalankan roda negara," tutur Fahri Hamzah.

"Partai politik harus tau diri dan tau batasnya. Parpol tidak bisa ambil alih pejabat terpilih menjadi harta benda partai politik," pungkasnya. ***

 

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x