Rocky Gerung Ungkap Tindakan Erick Thohir Berpotensi Mempercepat Rezim Jokowi: Kita Senang, End Game

- 9 November 2021, 08:52 WIB
Rocky Gerung mengungkap tindakan Erick Thohir yang diduga terlibat kasus tes PCR justru mempercepat berakhirnya rezim saat ini
Rocky Gerung mengungkap tindakan Erick Thohir yang diduga terlibat kasus tes PCR justru mempercepat berakhirnya rezim saat ini /Foto: Instagram/@rockygerung.ofc/
 
SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat politik Rocky Gerung kembali menanggapi dugaan keterlibatan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terkait bisnis tes PCR.
 
Melalui unggahan video di kanal YouTube dirinya pada Senin, 8 November 2021, Rocky Gerung mengatakan bahwa dalam kasus tersebut Luhut Pandjaitan sudah jujur bahwa dia terlibat.
 
Akan tetapi, Erick Thohir yang diduga terlibat kasus tes PCR tidak melakukan hal yang sama, justru mengerahkan buzzer.
 
 
“Kita perhatikan pak Luhut sudah bikin surat yang nelangsa atau ingin mengungkapkan batin jujurnya,” kata Rocky Gerung yang dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 9 November 2021.
 
“Beda dengan Erick Thohir yang justru mengerahkan buzzer untuk mengepung Tempo. Saya anggap saja begitu tuh, karena kan Tempo diserang tuh, karena terus menerus mempersoalkan Pak Luhut dan Pak Erick Thohir tuh,” sambung Rocky Gerung.
 
Rocky Gerung berpendapat, melihat pemilihan kalimat, dirinya menilai bahwa penyerbuan tersebut dilakukan oleh Erick Thohir.
 
“Tapi kelihatannya kalau kita perhatikan produksi kalimat dan asal usul penyerbuan itu, saya anggap dan diduga keras dikerahkan oleh pihak Erick Thohir itu. Nah kalau itu dikerahkan, artinya ada amplop yang juga mengalir,” ungkapnya.
 
 
Oleh karena itu, Rocky Gerung mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh Erick Thohir tersebut tidak memiliki etika kepedulian dalam menyelesaikan masalah tes PCR.
 
“Jadi terlihat memang bahwa nggak ada semacam ethics of care yang ingin mendudukan persoalan,” ujarnya.
 
“Dipikir bahwa kalau buzzer-buzzer yang juga merangkap sebagai komisaris BUMN, yang juga juncto tim sukses Erick Thohir dikerahkan, maka kepengendalian kerusakan ini bisa dihasilkan,” sambungnya.
 
Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu juga mengatakan bahwa tidak ada yang iri dengan Erick Thohir.
 
 
Bahkan, Rocky mengatakan banyak orang yang iri dengan Erick Thohir yang bisa menjual BUMN dengan murah.
 
"Akhirnya dikeluarkanlah sebut saja pamungkasnya seolah-olah iri itu, apa yang iri, nggak ada orang yang iri pada Erick Thohir, orang justru iri bahwa Erick Thohir mampu untuk menjual murah BUMN," tegasnya.
 
Oleh karena itu, muncul meme yang dibuat oleh warganet yang menyindir Erick Thohir.
 
"Dengan kata lain semua kelakuan politisi yang ada di kabinet itu akhirnya dipergoki oleh netizen dan muncul lah meme-meme semacam itu, menerangkan sendiri, membela sendiri dan akhirnya pusing sendiri," paparnya.
 
 
Lebih lanjut, seorang pendiri Setara Institute itu mengatakan bahwa hal ini normal dari sebuah rezim yang mengalami pembusukan.
 
Bahkan Rocky Gerung mengungkapkan, hal ini menjadi potensi untuk mempercepat berakhirnya rezim saat ini.
 
“Tapi ini bagian yang normal dari sebuah rezim yang sedang membusuk. Jadi kita selalu bergembira begitu melihat pembusukan dan perang antar geng masih berlangsung," kata Rocky Gerung.
 
"Itu adalah potensi bagi kita untuk mempercepat End Game,” sambung Rocky Gerung.
 
“Jadi sekali lagi, End Game ini kita tidak iri, justru kita senang bahwa Erick Thohir mempercepat End Game dengan memamerkan sendiri borok-borok BUMN yang dia pimpin,” pungkasnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x