Salah seorang pendiri Setara Institute itu pun memberikan pantun sindiran.
"Gunung Merapi di depan Gunung Singgalang, pikiran yang berapi-api tak mungkin terhalang," tutur Rocky.
Rocky memaparkan, FNN terbuka bagi siapa saja dan membuka forum perdebatan. Menurutnya, di FNN hanya menggunakan bahasa argumentasi, bukan agitasi.
"Sering kali kita terangkan perbanyak argumen, kurangi sentimen. Jadi kalau orang mau sentimen, lalu membajak akun kan kelihatan orang dungu," tegasnya.
Dia pun mencurigai ada keresahan agar para wartawan takut dalam mengulas berita.***