Indonesia Presidensi G20, Dokter Koko Sarankan 5 Upaya Selamatkan Pulau-pulau di Seluruh Dunia

- 3 November 2021, 09:29 WIB
Dokter Andi Khomeini Takdir atau Dokter Koko menyarankan upaya menyematkan pulau-pulau di seluruh dunia.
Dokter Andi Khomeini Takdir atau Dokter Koko menyarankan upaya menyematkan pulau-pulau di seluruh dunia. /Foto: Instagram @dr_koko28//

SEPUTARTANGSEL.COM - Indonesia akhirnya resmi menjadi Presidensi G20 tahun 2022 usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima secara simbolis estafet kepemimpinan di Roma, Italia, pada Minggu, 31 Juli 2021.

Sebagai Presidensi G20, Indonesia berkesempatan memimpin forum global yang terdiri dari negara-negara dengan penyumbang 80 persen produk domestik bruto (PDB) dunia.

Presidensi G20 juga merupakan kali pertama dalam sejarah bagi Indonesia sejak orgaisasi itu didirikan pada tahun 1999.

Baca Juga: Sebagai Presidensi G20, MS Kaban: Jokowi Hadir Saat Pembangunan Ekonomi Mangkrak

Dalam Pidatonya, Jokowi mengemukakan bahwa kepemimpinan Indonesia dalam G20 akan berkomitmen untuk pertumbuhan yang inklusif dan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Resminya Indonesia menjadi Presidensi G20 yang akan mendorong para upaya menciptakan dunia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan ditanggapi oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Andi Khomeini Takdir Haruni.

Dokter yang akrab disapa Dokter Koko itu menyarankan lima upaya yang dapat dijadikan sarana oleh Indonesia sebagai Presidensi G20 dalam upaya menyelamatkan pulau-pulau di seluruh dunia.

"Kepemimpinan Indonesia di G20 bisa jadi sarana untuk mengajak negara2 sahabat bertindak lebih cepat menyelamatkan pulau2 di seluruh dunia," tulis Dokter Koko, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Rabu, 3 November 2021.

Baca Juga: Indonesia Jadi Presidensi G20 untuk Pertama Kali, Ruhut Sitompul: Kadrun Kebakaran Mengganggu Kerja Jokowi

Menurut Dokter Koko, upaya yang dapat dijalankan sebagai sarana oleh Indonesia, di antaranya adalah penghentian deforestasi dan booster reboisasi.

Selain itu, upaya lainnya yang dapat dilakukan adalah berpindah menggunakan listrik surya, penyejukkan suhu bumi, dan perbaikan kualitas udara.

"1. Penghentian deforestasi, 2. Booster reboisasi, 3. Hijrah ke listrik surya, 4. Menyejukkan suhu Bumi, 5. Memperbaiki kualitas udara," ungkap dokter yang merupakan seorang Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia itu.

Sebelumnya, dalam KTT G20 sesi dua di Roma, Italia, pada Minggu, 31 Oktober 2021, Jokowi mengungkapkan penanganan permasalahan perubahan iklim harus sejalan dengan penanganan berbagai persoalan global.

Baca Juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Indonesia Jadi Presidensi G20, Iwan Fals: Habis Ini Jokowi Jadi Presiden Dunia

Menurutnya, penanganan perubahan iklim harus diletakkan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.

"Penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya, seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs," ucap Jokowi, dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Rabu, 3 November 2021.***

Editor: Asep Saripudin


Tags

Terkait

Terkini

x