Dokter Koko: Saya Nonton Upin Ipin Aja, Ogah Nonton Edukasi dari Koruptor, Pecandu, Pelaku Kejahatan seksual

- 11 September 2021, 14:48 WIB
Dokter Koko mengungkapkan lebih baik nonton Upin Ipin dibandingkan menonton edukasi dari para koruptor, pecandu, dan pelaku kejahatan seksual.
Dokter Koko mengungkapkan lebih baik nonton Upin Ipin dibandingkan menonton edukasi dari para koruptor, pecandu, dan pelaku kejahatan seksual. /Foto: Instagram @dr_koko28/

SEPUTARTANGSEL.COM - Dokter Andi Khomeini Takdir Haruni atau akrab disapa Dokter Koko mengaku lebih baik menonton film kartun Upin dan Ipin sambil menunggu tayangan serial anak, Nussa.

Hal itu disampaikan Dokter Koko untuk menanggapi pernyataan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio yang menyatakan Upin dan Ipin merupakan propaganda Pemerintah Malaysia.

Menurut Dokter Koko, serial Upin dan Ipin dan Nussa justru memberikan edukasi dan menjaga moral sedari kecil.

Baca Juga: Tanggapi Kabar Megawati Soekarnoputri Sakit Hingga Koma, Dokter Koko: Jangan Jadikan Alasan Sukacita  

"Saya maunya nonton Upin Ipin aja. Sambil tunggu Nussa Rara. Semoga mengedukasi dan menjaga moral sedari kecil," tulis Dokter Koko, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @dr_koko28, Sabtu, 11 September 2021.

Dia menolak dengan tegas untuk menonton edukasi dari para maling uang rakyat (koruptor), para pecandu narkoba, dan para pelaku kejahatan seksual.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Koko untuk menanggapi pelanggar hukum yang kerap dijadikan sebagai duta, seperti maling uang rakyat (koruptor) yang menjadi penyuluh antikorupsi, dan para pecandu narkoba menjadi duta antinarkoba.

Baca Juga: Umat Islam Tambah Banyak di AS Pasca Peristiwa 11 September, Dokter Andi: Menarik untuk Dikulik  

Selain itu, Chairman Junior Doctors Network (JDN) Indonesia sekaligus Direktur The Medieval Institute itu juga menolak menonton tayangan yang menampilkan pelaku kejahatan seksual memberikan edukasi seksual.

"Ogah gw nonton edukasi dari para koruptor, para pecandu, dan para pelaku kejahatan seksual," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua KPI Pusat Agung Suprio menyebut kartun Upin dan Ipin sebagai propaganda Pemerintah Malaysia.

Hal itu diunggkapkan Agung Suprio saat menjadi bintang tamu di acara podcast Deddy Corbuzier pada Kamis, 9 September 2021.

Baca Juga: Sindir KPI Pusat yang Kerap Bicara Moral, Ernest Prakasa: Lupa Lirik Cermin, Komisi Pelecehan Indonesia

"Lu tahu gak Ipin Upin? Itu disubsidi oleh Pemerintah Malaysia. Jadi, ya propaganda pada akhirnya," ucap Ketua KPI Pusat itu, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Sabtu, 11 September 2021.

Sementara itu, dia juga memperbolehkan mantan narapidana pencabulan anak Saipul Jamil untuk tampil di televisi untuk memberikan edukasi bahaya predator seksual.

Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana untuk menjadikan mantan maling uang rakyat (koruptor) menjadi penyuluh antikorupsi.

Hal tersebut dilakukan guna mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan antikorupsi.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x