Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pesan layanan cewek Open BO, seorang oknum Satpol PP di Pekanbaru, Riau babak belur.
Pasalnya, setelah bertemu Pekerja Seks Komersial (PSK) online itu, dia tidak bersedia membayar sesuai kesepakatan di aplikasi.
Akhirnya, dia mendapat bogem mentah dikeroyok teman-teman lelaki cewek Open BO hingga babak belur.
Baca Juga: Kasus Open BO di Ciputat, RedDoorz Pastikan Tak Akan Terjadi Lagi
Peristiwa memalukan itu terjadi pada Senin, 4 Oktober 2021 di sebuah hotel di Jalan Tengku Zainal Abidin, Pekanbaru.
Dikutip SeputarTangsel.Com dari Zona Pekanbaru, petugas kepolisian meringkus enam pria yang diduga terlibat penganiayaan itu ke Mapolsek Pekanbaru Kota
Bersama pria itu, polisi juga menggiring satu wanita. Mereka dijemput dari salah satu
Keenam pria itu diduga telah melakukan penganiayaan terhadap seorang pria hingga babak belur.
Usut punya usut, penganiayaan ini dipicu sebab pembayaran tidak sesuai dengan kesepakatan.
Baca Juga: 20 Pemberi Jasa Open BO Diamankan Satpol PP di Ciputat, Tangsel
Korban memesan jasa PSK lewat aplikasi Michat dan menginap di hotel tersebut.
Pada awal kesepakatan, korban akan membayar jasa PSK seharga Rp600 ribu. Ternyata, korban hanya membayar Rp190 ribu.
Mengetahui hal ini, PSK inisial M ini tidak bersedia melayani korban.
"Mereka awalnya ada deal-dealan, ternyata tidak dibayar sesuai kesepakatan. Muncul ketidaksukaan, lalu memanggil temannya untuk datang membantu," kata Kapolsek Pekanbaru Kota, AKP Josina Lambiombir.
Setelah sampai di hotel, segerombolan pria itu langsung menghajar korban tanpa ampun. Tak puas diamuk di dalam kamar, korban dibawa turun ke lobi hotel, dan kembali diamuk.
Baca Juga: Prostitusi Online Khusus Gay Digerebek Polda Jateng di Solo, Sudah Praktik 5 Tahun
Artikel ini telah tayang di Zona Pekanbaru dengan judul: "Bayar Wanita PSK Tak Sesuai Tarif, Pria Asal Pekanbaru Ini Dihajar hingga Babak Belur"
"Terjadi perkelahian antara pengorder aplikasi Michat dengan segerombolan kawan perempuan Michat itu," papar Josina.
Usai dimintai keterangan, pengusutan perkara penganiayaan ini dilimpahkan ke Polresta Pekanbaru untuk penyelidikan lanjut.
Korban dikabarkan merupakan oknum dari anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru.
"Oknum," jawab Josina menanggapi.*** (Desfa Reja/Zona Pekanbaru)
