Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean membuat pernyataan yang blunder mengenai letak geografis Kabupaten Lamongan.
Dalam pernyataannya, Ferdinand Hutahaean menyebut Kabupaten Lamongan berada di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Padahal, daerah tersebut merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur.
Blunder Ferdinand Hutahaean itu mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Aktivis Molekul Pancasila, Nicho Silalahi.
Baca Juga: Mensos Risma Sapu Halaman Makam Syekh Burhanuddin di Sumbar, Nicho Silalahi: Dia Ga Ngerti Konsep Leadership
Nicho Silalahi mengira selama ini Ferdinand Hutahaean semakin pintar. Namun, dia tidak menyangka karena yang terjadi sebaliknya.
"Kirain tambah pintar kau lek, rupanya mangkin parah bl**nmu," tulis Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Selasa, 5 Oktober 2021.
Sambil menyindir, Nicho menyarankan agar Ferdinand mengatakan bahwa Lamongan ada di Balige.
Dia juga menyampaikan mantan Politisi Partai Demokrat itu bisa menyebut Kintami ada di Parapat.
Baca Juga: Cuitan Natalius Pigai ke Jokowi dan Ganjar Dinilai Rasis, Ferdinand Hutahaean: Jangan Provokasi Kotor!
"Kok ga sekalian kau bilang Lamongan itu di Balige biar agak apa kali jadinya terus kau bilang juga kintamani di Parapat sana," sindirnya.
Sebagai informasi, Balige merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
Kintamani adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bangli, Bali. Sementara, Parapat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Sebelumnya, melalui cuitan di akun Twitter @FerdinandHaean3, Ferdinand Hutahaean menanggapi sebuah pemberitaan mengenai petani tembakau di Kabupaten Lamongan.
Baca Juga: Pangkostrad Dudung Abdurachman Minta Hindari Fanatik Agama Berlebihan, Nicho Silalahi: Bapak Bukan Ahli Agama
Dalam tanggapannya, Ferdinand Hutahaean menyindir Gubernur Anies Baswedan yang baru-baru ini membuat kampanye antirokok.
"Anies kampanye anti rokok, Lamongan Jawa Tengah kembangkan tembakau..!!" kata Ferdinand.
Dia menjelaskan bahwa cukai rokok adalah penyumbang terbesar pendapatan negara.
Bahkan, menurutnya, pendapatan negara dari rokok jauh lebih besar dibandingkan migas dan tambang.
Lebih lanjut, Ferdinand menyebut Anies tidak akan mengerti terkait hal tersebut karena mengampanyekan antirokok. ***
