Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Nicho Silalahi menyoroti pernyataan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Dudung Abdurachman yang meminta para prajurit untuk menghindari fanatik agama secara berlebihan.
Menurut Nicho Silalahi, Dudung Abdurachman tidak layak berbicara mengenai fanatik agama berlebihan.
Nicho Silalahi menilai tidak layaknya Dudung Abdurachman berbicara mengenai fanatik agama karena dirinya bukanlah seorang ahli agama.
Baca Juga: Pangkostrad Soal Semua Agama Adalah Benar, Cholil Nafis: Toleransi itu memaklumi, bukan menyamakan
"Saya tahu bapak itu bukan ahli agama jadi tidak layak bapak berbicara tentang fanatik agama," tulis Nicho Silalahi, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi, Rabu, 15 September 2021
Dia menyarankan agar Dudung Abdurachman membicarakan tentang perang dan pertahanan negara saja.
Pasalnya, dia mengungkapkan bahwa Pangkostrad tersebut merupakan ahli dalam bidang perang dan pertahanan negara.
Baca Juga: Perdebatan Soal Data Center dan Aplikasi PeduliLindungi, Begini Jawaban Profesor Unair
"Mending bapak berbicara saja tentang perang dan pertahanan negara, bukankah bapak ahli dibidang itu?" ungkapnya.
Sambil menyindir, Nicho Silalahi meminta Dudung Abdurachman untuk berbicara mengenai strategi perang dengan baliho yang pernah dilakukan oleh mantan Pangdam Jaya itu.
"Atau bapak bicara strategi perang saja, seperti bapak ceritakan bagaimana hebatnya bapak "Perang Dengan Baliho" yang menggunakan panser itu," sindirnya.
Baca Juga: Sindir Santri Penghafal Al-Qur'an Tutup Telinga, Habib Abubakar Assegaf Tegur Addie MS: Anda Harusnya Bijak
Sebelumnya, Dudung Abdurachman meminta para prajuritnya untuk menghindari fanatik terhadap agama secara berlebihan.
Hal tersebut disampaikan Dudung Abdurachman saat melakukan kunjungan kerja ke Batalyon Zipur 9 Kostrad, Ujung Berung, Kota Bandung, Senin 13 September 2021.
"Hindari fanatik yang bersifat berlebihan terhadap suatu agama. Karena, semua agama itu benar di mata Tuhan," ungkapnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari situs resmi Kostrad, Rabu, 15 September 2021.***
