Novel Baswedan Sebut Isu Radikal adalah Framing Koruptor, Febri Diansyah: Begitu Murahan Isu Taliban itu

- 4 Oktober 2021, 20:22 WIB
Novel Baswedan sebut framing taliban sengaja dibuat oleh koruptor
Novel Baswedan sebut framing taliban sengaja dibuat oleh koruptor /Instagram/@novelbaswedanofficial/

SEPUTARTANGSEL.COM- Mantan Penyidik senior KPK Novel Baswedan menanggapi pernyataan mantan Jubir KPK Febri Diansyah pada 4 Oktober 2021. 

Melalui akun media sosial Novel Baswedan mengungkapkan bahwa isu radikal adalah framing para koruptor agar aman untuk melakukan korupsi. 

Hal itu dikatakan Novel Baswedan menanggapi cuitan Febri Diansyah. Novel Baswedan di akunnya @nazaqistsha mencuitkan,

"Sejak awal sdh kita sampaikan bahwa isu radikal dsb adl framing para koruptor agar aman berbuat korupsi," cuitan Novel Baswedan.

Baca Juga: Pameran Anggrek Nusantara di Pantai Holtekamp Jayapura, Ganjar Pranowo: Bagaimana Flora Kita Juga Bisa Bicara 

Ia juga mengungkapkan bahwa para koruptor sekarang semakin aman dan terus garong harta negara.

"Mrk bisa saja bayar org2 utk buat tulisan di medsos.
Skrg koruptor semakin aman & terus garong harta negara.
Kasihan masy Indonesia. Koruptor makin Jaya," cuitan Novel Baswedan menanggapi cuitan Febri Diansyah. 

Sebelumnya mantan Jubir KPK Febri Diansyah juga mencuitkan mengenai kembalinya narasi Taliban di KPK yang beberapa waktu lalu membuat heboh.

Hal itu terlihat dengan diangkatnya kembali isu yang menyeret mantan pegawai keamanan di KPK bernama Iwan.  

Dalam cuitannya di akun @febridiansyah mencuitkan isu bendera Taliban di kantor KPK sengaja diinfokan untuk menyingkirkan Novel Baswedan. 

Baca Juga: Lars Vilks Pembuat Kartun Nabi Muhammad SAW Tewas Dalam Kecelakaan Bersama Dua Polisi yang Mengawalnya

"Isu bendera ini semakin membuktikan 58 Pegawai KPK yg disingkirkan adalah korban. Terbukti, bendera yg diinfokan sedemikian rupa seolah2 simbol “taliban” di KPK," sebut Febri Diansyah.

Febri menyatakan bahwa dalam kenyataannya bendera yang beredar di meja ruang kerja KPK itu tidak berada di meja salah satu dari 57 orang anggota KPK yang disingkirkan. 

"Ternyata tidak berada di meja kerja 58 Pegawai KPK tsb. Semakin membuktikan, begitu murahan isu “taliban” itu."

Febri Diansyah juga memperjelas bahwa bendera itu berada di salah satu Jaksa yang merupakan ASN diperbantukan di KPK. Sehingga Febri pun menyebut pihak yang sengaja menyingkirkan pegawai KPK kini sedang panik.

Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina, Harga Berubah Tidak Terasa?

Hal itu disebabkan pernyataan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang menerima para mantan anggota KPK sebagai ASN di Kepolisian. 

Febri menyebut dengan telah dipecatnya 57 orang anggota KPK sejak 30 September 2021, maka tak ada lagi isu yang mengaitkannya dengan KPK. Sehingga isu lama dikembangkan kembali.

"Dugaan Saya, pihak yg singkirkan 58 Pegawai KPK sdg panik. Narasi murahan ttg “taliban” diruntuhkan oleh pernyataan Kapolri yg justru membuka pintu untuk para Pegawai KPK tsb. Tp krn ga ada isu lain yg bs dipakai menyerang 58 Pegawai KPK, ya apa boleh buat yg basi diolah lagi," tutup Febri Diansyah. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah