"Tapi hanya krn bayaran duit 100 miliard akal sehat seorang guru besar dan Ketum PBB hilang dan berlindung dibalik profesi lowyer," tegasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya Politisi Partai Demokrat Andi Arief mengaku bahwa pihaknya pernah tidak menyanggupi tawaran Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara mereka dengan tarif Rp100 miliar.
Meski begitu, Andi Arief tetap tidak menyangka penolakan tersebut membuat Yusril Ihza Mahendra berpindah haluan ke kubu Moeldoko.***