SEPUTARTANGSEL.COM - Taliban dilaporkan buru umat Kristen di Afghanistan dari pintu ke pintu.
Padahal, sebelumnya kelompok militan itu telah berjanji untuk bersikap moderat dibandingkan dengan pemerintahan masa lalu mereka.
Kekhawatiran dikabarkan terus berkembang terkait kemungkinan adanya penganiayaan brutal yang dilakukan oleh Taliban terhadap umat Kristen di Afghanistan.
Berita ini merupakan salah satu dari tiga artikel terpopuler di kalangan pembaca SeputarTangsel.Com pada Senin, 23 Agustus 2021 kemarin.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Taliban Dilaporkan Buru Umat Kristen Afghanistan dari Pintu ke Pintu, Begini Lengkapnya
Hal ini diungkapkan langsung oleh Juru Bicara Inggris, Andrew Boyd.
Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Polri Selidiki Kemungkinan Adanya Simpatisan Taliban di Indonesia
Boyd mengatakan, saat ini adalah hari-hari 'pisau panjang' di Afghanistan bagi kelompok minoritas, termasuk umat Kristen.
Menurut Boyd, menjadi seorang Kristen di Afghanistan dianggap sebagai tindakan murtad yang dapat dipenjara, dideportasi, hingga dihukum mati.
Baca selengkapnya: Taliban Dilaporkan Buru Umat Kristen Afghanistan dari Pintu ke Pintu, Begini Lengkapnya
2. Keren, Mantan Pejabat ini Tetap Antre Sendiri untuk Urus Perpanjangan STNK
Mengurus STNK seringkali menjadi momok banyak orang. Apalagi harus antre sendiri, meski kini mengurus pajak kendaraan ini banyak cara dan lebih mudah.
Tetapi buat mantan Menteri Agama masa pemerintahan SBY, Lukman Hakim Saifuddin mengurus perpanjangan kendaraan sendiri ternyata punya cerita.
Bagi kebanyakan pejabat tentu lebih mudah untuk 'diuruskan' oleh karyawannya. Tetapi Lukman Saiffudin memilih mengurus sendiri perpanjangan STNK kendaraannya di Samsat Polda Metro Jaya.
Baca selengkapnya: Keren, Mantan Pejabat ini Tetap Antre Sendiri untuk Urus Perpanjangan STNK
3. FPI dan HTI Diklaim Tumbuh Subur di Era SBY, Teddy Gusnaidi: Rezim SBY Tak Punya Nyali Berantas
Pegiat media sosial Teddy Gusnaidi menyebut gerakan Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tumbuh subur di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) karena SBY tak punya nyali.
Teddy menyebutkan hal itu saat membalas cuitan netizen yang menyebutkan bahwa suburnya gerakan radikalisme di Indonesia telah berlangsung pada tahun 2004 hingga 2014.
Cuitan yang menyebutkan hal itu berasal dari akun Twitter @bambangmulyono2.
Baca selengkapnya: FPI dan HTI Diklaim Tumbuh Subur di Era SBY, Teddy Gusnaidi: Rezim SBY Tak Punya Nyali Berantas ***