SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar rekaman ceramah Kyai kharismatik asal Rembang Ahmad Bahauddin atau biasa disapa Gus Baha.
Pada rekaman ceramahnya Gus Baha mengungkapkan peran muslim dan partai Islam, jauh lebih dulu sebelum partai Nasionalis.
Mengunggah kembali rekaman ceramah Gus Baha yang viral di media sosial, tokoh NU Umar Hasibuan atau disapa Gus Umar melalui media sosialnya Gus Umar Al Chelsea di akunnya @Umar_alChelsea menanggapi pandangan Gus Baha.
"Pandangan Gus Baha ini keren," tulisnya singkat pada 21 Agustus 2021.
Dalam rekaman video yang viral tersebut Gus Baha menyampaikan peran Muslim dan Partai Islam di Indonesia yang jauh sebelum partai Nasionalis ada.
"Orang yang pro Megawati itu begitu mendewa-dewakan Sukarno sampai ada paham Sukarnoisme bahwa Indonesia itu seakan-akan dimulai dari Sukarno," protes Gus Baha.
Lebih lanjut dalam rekaman tersebut, Gus Baha menjelaskan bahwa peranan partai Islam sudah ada sejak 1908, mulai dari Sarekat Dagang Islam (SDI), Sarekat Islam hingga menjadi Partai Sarekat Islam pada zamannya HOS Tjokroaminoto.
Baca Juga: Polres Depok Bantah Kabar Ledakan Bom di Mall Margo City
"Sehingga Kebangkitan Indonesia itu dimulai dari tahun 1908," tegas Gus Baha.
Gus Baha menyebut memang deklarator Kemerdekaan Indonesia itu Sukarno,
"Tapi umat Islam atau partai-partai Islam itu ndak kecil hati karena embrio partai-partai di Indonesia itu dari Partai Islam," jelas Gus Baha.
Menurut Gus Baha Bangsa Indonesia dininabobokan seakan-akan Indonesia itu dimulai dari Soekarno.
"Sehingga kalau berani sama Soekarno itu kita anti-Indonesia. Kita ndak mungkin ndak menghormati Soekarno," lantang Gus Baha.
Baca Juga: Vaksin Pfizer Hanya Didistribusi di Jabodetabek, Jubir Kemenkes: Butuh Penanganan Khusus
"Tapi ya kebesaran Pak Karno untuk Indonesia jangan kemudian direduksi disederhanakan hanya melewati partai itu namanya pengkerdilan," tegas Gus Baha.
Gus Baha meyakinkan bahwa Soekarno mendirikan bangsa Indonesia untuk semua.
"Bukan untuk PDIP saja, bukan untuk partai-partai Marhaenisme saja juga bukan untuk partai-partai yang berfaham Soekarnoisme saja," tutup rekaman Gus Baha tersebut. ***