Soroti Taliban Kuasai Afghanistan, Fadli Zon: Mudah-mudahan Jalin Perdamaian dan Hormati Hak-hak Perempuan

- 21 Agustus 2021, 12:16 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat diwawancarai awak media usai menghadiri seminar terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Gedung Nusantara MPR/DPR RI di Jakarta, Selasa 3 September 2019.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat diwawancarai awak media usai menghadiri seminar terkait rencana pemindahan ibu kota negara di Gedung Nusantara MPR/DPR RI di Jakarta, Selasa 3 September 2019. /Foto: ANTARA News/Dewa Wiguna/

SEPUTARTANGSEL.COM – Anggota Komisi I DPR RI dari Partai Gerindra Fadli Zon yang kerap mengkritisi pemerintahan ikut angkat bicara perihal Taliban yang kini kuasai Afghanistan.

Fadli Zon menilai bahwa Amerika Serikat (AS) telah kalah dalam menghadapi Taliban usai 20 tahun menduduki Afghanistan dan hal ini akan menjadi catatan baru bagi sejarah dunia.

“Sejarah akan mencatat AS kalah hadapi Taliban usai 20 tahun pendudukan, dengan habiskan US$ 2 triliun," ujar Fadli Zon dalam cuitannya, dikutip SeputarTangsel.Com, Sabtu, 21 Agustus 2020.

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Kapan Cair? Dapatkan BSU Rp1 Juta dari Kemnaker dengan Cara Ini, Jangan Sampai Ketinggalan!

Taliban lantas mewarnai tergusurnya kekuasan AS di Afghanistan dengan berjanji akan menciptakan stabilitas dan hubungan internasional yang damai.

Tidak hanya itu, Taliban juga berjanji akan menghormati hak-hak perempuan sebagaimana yang dilakukan pada masa pemerintahan Ashraf Ghani.

“Kini Taliban menjadi penguasa Afghanistan dan berjanji akan menciptakan stabilitas dan hubungan internasional yang damai. Taliban juga akan menghormati hak-hak perempuan,” ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Joe Biden Soal Afghanistan: Sudah Waktunya untuk Mengakhiri Perang Ini  

Meski begitu, Wakil Ketua DPR RI ini berharap janji Taliban tidak hanya menjadi pemanis usai berhasil menggusur AS, tapi bisa merealisasikannya.

“Mudah-mudahan itulah yang akan terjadi,” pungkasnya.

Seperti diketahui, AS datang dan menguasai Afghanistan pada tahun 2001. Saat itu, Taliban diduga bertanggung jawab atas peristiwa pengeboman di beberapa tempat di AS yang dikenal sebagai peristiwa 11 September di tahun yang sama.

Tidak berlangsung lama, kedatangan pasukan Barat pimpinan AS langsung memukul mundur pemerintahan Taliban yang berkuasa sejak tahun 1996, yang mana kala itu, Afghanistan memberlakuan hukum Islam yang diyakini. Perempuan dilarang bersekolah, bekerja di sektor publik, dan harus memakai burga (pakaian tertutup hingga cadar) saat keluar rumah.

Baca Juga: 26 WNI Dievakuasi dari Afghanistan dengan Pesawat TNI Pulang ke Indonesia

Pada masa pemerintahan Trump, pemerintah AS berjanji akan menarik pasukannya dari Afghanistan pada Mei 2021. Namun ketika Joe Biden memenangkan Pemilu AS dan menggantikan Trump, rencana tersebut diundur menjadi 31 Agustus 2021.

Sejal awal Agustus 2021, Taliban bergegas mengambil alih beberapa wilayah termasuk berhasil menguasai Ibu Kota Afghanistan, Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021. 

Dikuasainya Afghanistan kembali oleh Taliban, mengkhawatirkan banyak pihak. Warga yang sebelumnya bekerja sama dengan pasukan Barat dan pemerintahan takut akan tindakan balas dendam pasukan Taliban. Namun, Taliban berjanji akan menjaga perdamaian di Afghanistan dan menjamin hak-hak perempuan.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini