Jokowi Minta Harga Tes PCR Maksimal Rp550 Ribu, Dokter Pandu Riono: Masih sangat Mahal

- 16 Agustus 2021, 06:56 WIB
Epidemiolog UI, Dokter Pandu Riono mengatakan harga tes PCR Rp450-Rp550 yang diminta Presiden Jokowi masih sangat mahal
Epidemiolog UI, Dokter Pandu Riono mengatakan harga tes PCR Rp450-Rp550 yang diminta Presiden Jokowi masih sangat mahal /ANTARA/Cahya Sari

SEPUTARTANGSEL.COM - Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Dokter Pandu Riono menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menurunkan harga tes PCR menjadi Rp450 ribu hingga Rp550 ribu.

Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Dokter Pandu Riono menilai harga tes PCR yang diminta Jokowi masih bisa ditekan menjadi Rp150 ribu

"Tes PCR berdasarkan eCatalogue bisa ditekan 150 ribu rupiah," tulis Dokter Pandu Riono, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drpriono1, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Tingkatkan Pemeriksaan Dini, Jokowi Minta Kemenkes Turunkan Harga Tes PCR

Epidemiolog UI itu menyarankan Jokowi memerintahkan Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk menekan harga tes PCR menjadi lebih murah dengan secepat mungkin.

Menurutnya, harga tes PCR yang diperintahkan Jokowi dengan harga maksimal Rp550 ribu dinilai masih terlalu mahal bagi masyarakat.

"Pak @jokowi memerintahkan ke pak @BudiGSadikin @KemenkesRI harus menekan kemahalan dengan serendah-rendah dan secepat-cepatnya. Kalau dipatok 500 ribu itu masih sangat mahal," kata Dokter Pandu Riono.

Baca Juga: Viral Mural Jokowi 404: Not Found, Dokter Tirta Peringati Pemerintah: Jangan Panik Ketika Dikritik

Selain tes PCR, Dokter Pandu Riono juga mengungkapkan harga tes Antigen juga bisa ditekan menjadi Rp70 ribu.

Dia mengatakan bahwa satu dus tes Antigen berisi 25 alat tes. Sedangkan, satu dus tes PCR berisi 100 alat tes.

Lebih lanjut, Dokter Pandu Riono menjelaskan walau sudah banyak diprotes oleh masyarakat, harga tes PCR dan tes Antigen tetap mahal.

Baca Juga: Dokter Pandu Riono Peringatkan Jokowi, Herd Immunity Tak Ada dan Indonesia Butuh Ini untuk Kendalikan Pandemi

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena banyaknya pihak yang diuntungkan dan tidak ada pengawasan ketat dari pembuat kebijakan.

"Jadi kenapa bisa terjadi harga kemahalan, walaupun sudah diorotes, karena banyak yg diuntungkan dan tidak pengawasan yg ketat dari regulator," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi telah berbicara dengan Menkes Budi Gunadi mengenai harga tes PCR yang dinilai oleh sebagian besar masyarakat sangat mahal.

Baca Juga: Kata Refly Harun Soal Jokowi Dianggap Simbol Negara: Masa Jokowi Dianggap Benda Mati? Penghinaan Itu!

Harga batasan tertinggi tes PCR yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diketahui sebesar Rp900 ribu. Sementara, untuk batasan tertinggi harga tes Antigen sebesar Rp250 ribu.

Menanggapi banyaknya protes tersebut, Jokowi meminta Menkes Budi Gunadi untuk menurunkan harga tes PCR menjadi Rp450 ribu hingga Rp550 ribu.

"Saya minta agar tes PCR ini berada di kisaran antara Rp450 ribu sampai dengan Rp550 ribu," kata Jokowi, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin, 16 Agustus 2021.

Jokowi juga meminta agar hasil tes PCR bisa diketahui dengan cepat dalam waktu maksimal 1x24 jam.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x