SEPUTARTANGSEL.COM – Berkurban pada hari Raya Idul Adha identik dengan orang Muslim yang sudah dewasa dan mampu dari segi ekonomi.
Namun hal berbeda terjadi di kota Solok, Sumatera Barat, di mana seorang anak berusia delapan tahun bernama Hanifa Insani melakukan sesuatu yang belum bisa dilakukan oleh anak-anak seusianya.
Melalui hasil tabungan yang ada di dalam celengannya, bocah yang saat ini duduk di bangku kelas tiga Madrasah Ibtidaiah Negeri (MIN) 4 Solok, Sumatera Barat, sudah mampu melaksanakan ibadah kurban di hari Raya Idul Adha 1442 H.
Hani menabung selama tiga tahun, sejak dirinya masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK).
Uang jajan yang didapat dari orang tuanya sebesar Rp1.000 sampai Rp5.000 ia sisihkan untuk ditabung, begitu juga saat Hani mendapat uang saat hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Tidak seperti anak-anak lainnya yang senang bermain, Hani justru lebih memilih meluangkan waktunya untuk bekerja mengupas bawang petani yang ada di desanya.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional 2021, Ditanya Soal Tugasnya, Jokowi Tertawa Gemas
Upah yang didapat Hani dari mengupas bawang sebesar Rp22 ribu sampai Rp25 ribu per hari ia simpan juga untuk menambah tabungannya.
“Dia tidak terlalu suka bermain. Malah mengisi waktunya dengan bekerja mengupas bawang petani yang ada di sini, lalu upahnya ditabung dalam celengan,” kata orang tua Hani, Roza Linda yang dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Jumat, 23 Juli 2021.
Setelah dirasa tabungannya sudah cukup, Hani kemudian membongkar celengannya. Saat dihitung uang yang ada ditabungannya berjumlah Rp2,1 juta.
Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Akan Beri Bantuan Rp1,2 Juta Bagi UMKM Warung Kecil, Warteg dan PKL
Hani kemudian berkurban satu ekor sapi secara patungan bersama beberapa orang lainnya senilai Rp2,5 juta per orang.
“Saat membuka celengan, uang tabungan Hani hanya ada Rp2,1 juta, sedangkan untuk kurban Rp2,5 juta,” ujar Linda.
Melihat semangat Hani untuk berkurban, Linda pun bersama sang suami menambahkan Rp500 ribu dan sisa Rp100 ribunya untuk keperluan lebaran Hani.
“Namun melihat Hani begitu bersemangat untuk berkurban. Kami pun menambahkan Rp500 ribu dan sisa tabungannya Rp100 ribu untuk keperluan lebaran,” sambung Linda.
Hani ditemani orang tuanya menyerahkan uang Rp2,5 juta tersebut ke panitia kurban di Masjid Nurul Iman, Batu Bagiriak, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar.
Linda sebagai ibu dari Hani pun mengaku bangga dengan ketulusan anaknya yang masih kecil sudah mau ikut berkurban.
Bahkan Linda mengaku bahwa dirinya belum pernah berkurban dan berharap tahun depan sudah bisa berkurban.
“Bahkan saya sendiri sampai saat ini masih belum ikut berkurban, semoga tahun depan bisa ikut,” kata Linda.***