Moeldoko Minta Semua Pihak Jangan Jadi Lalat Politik, Demokrat: Istana Terlalu Banyak Sampah

- 11 Juli 2021, 13:15 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. /Foto: Instagram @dr_moeldoko/


SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta semua pihak tidak menjadi lalat politik yang mengganggu konsentrasi dalam penanganan pandemi Covid-19.

Awalnya, Moeldoko meminta masyarakat agar tidak hanya bisa mengkritik pemerintah tapi juga bisa memberikan solusi.

Dia mengajak masyarakat untuk turut berpikir bagaimana cara menyelamatkan masyarakat dari serangan Covid-19.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Beri Jawaban Menohok Fadli Zon yang Pertanyakan Keputusan Pemerintah Gunakan Sinovac

"Pemerintah tidak antikritik, namun untuk saat ini marilah sertai kritikan dengan solusi. Bantu kami berpikir dan bantu kami menyelamatkan masyarakat. Mari kita sama-sama bergerak untuk pemulihan bersama," kata Moeldoko, dikutip dari kanal YouTube Kantor Staf Presiden, dilihat Minggu, 11 Juli 2021.

Moeldoko lantas mengingatkan semua pihak agar tidak menjadi lalat politik yang memecah konsentrasi dalam penanganan pandemi Covid-19.

"Saya mengingatkan semua pihak, janganlah menjadi lalat-lalat politik yang justru mengganggu konsentrasi," ucapnya.

Baca Juga: Vaksin Akan Dijual di Klinik Kimia Farma, Anggota DPR RI Kaget: Kami Belum Mendengar dan Terima Laporan

Lalat-lalat politik ini menurut Moeldoko, mengganggu konsentrasi mereka yang bekerja keras, mempertaruhkan hidup dan matinya seperti para tenaga medis.

"Konsentrasi siapa? Mereka-mereka yang saat ini bekerja keras. Bahkan mempertaruhkan hidup dan mati. Para tenaga medis dan para ASN saat ini bekerja keras untuk kita semua," tuturnya.

Menanggapi permintaan Moeldoko agar tidak menjadi lalat politik, politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik memberi sendiran keras kepada Moeldoko.

Baca Juga: Mulai Senin 12 Juli 2021, KAI Berlakukan Regulasi Baru Perjalanan Kereta Komuter, Lokal dan Aglomerasi

Rachland Nashidik mengatakan bahwa lalat hanya mengerubuti sampah yang berbau busuk dan anyir.

"Jenderal, lalat hanya mengerubuti sampah berbau busuk atau anyir," kata Rachland Nashidik dalam cuitannya, Sabtu 10 Juli 2021.

Lebih lanjut, Rachland Nashidik menilai jika Istana Kepresidenan diganggu oleh lalat, menurutnya Istana sudah terlalu banyak sampah.

Baca Juga: SBY Beri Solusi Terkait Penanganan Pandemi, Politisi Demokrat: Sayang Pemerintah Terlalu Arogan dan Jumawa

"Jika Anda lihat istana diganggu lalat, itu artinya di istana sudah terlalu banyak sampah," ujarnya.

Cuitan Rachland Nashidik
Cuitan Rachland Nashidik


Berbeda dengan Rachland Nashidik, Hendri Satrio yang merupakan pendiri lembaga survei Kedai Kopi menilai Moeldoko sangat ngeselin.

Pasalnya, kondisi Indonesia yang dilanda krisis Covid-19 telah mengakibatkan berbagai obat-obatan dan vitamin menjadi langka dan mahal, namun Moeldoko mengatakan jangan jadi lalat politik.

Baca Juga: Dikabarkan Akan Segera Pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi: Tergantung Hasilnya

"Obat sakit Kepala mulai jarang, obat turun panas super jarang, obat batuk susah didapat, obat pilek gak kliatan, vitamin C susah, vitamin D susah, kalau pun ada harganya naik mahal, kondisi lagi gini trus ada Pejabat yang ngomong ada Lalat Politik, Asli ngeselin!" Cuit Hensat, sapaan akrabnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x