Rocky menyampaikan pemerintah seharusnya tidak perlu terbawa perasaan (baper) mengenai tuntutan masyarakat itu.
Menurutnya, desakan dari masyarakat yang meminta Jokowi untuk mundur adalah konsekuensi logis atas kegagalannya dalam menangani pandemi Covid-19 yang meningkat cukup tajam di Indonesia dalam sepekan terakhir ini.
“Menangani Covid-19 itu kan konsistensi kebijakan, taat pada ilmu pengetahuan. Itu semua dilanggar. Jadi, impact dari kegagalan pemerintah kan mundur. Ya pemerintah hari ini secara faktual gagal. Apa yang berhasil?” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga menyoroti anggaran penanganan Covid-19 yang digunakan untuk memobilisasi tentara dan polisi yang bertugas mencari data masyarakat miskin.
Menurut Rocky, untuk mencari data seperti itu, seharusnya pemerintah langsung memobilisasi pihak desa dan kelurahan.
“Biaya untuk memobilisasi tentara dan polisi itu juga mahal sekali. Hal yang sebetulnya kasih aja langsung ke kelurahan kan. Kalo orang punya uang dia enggak akan nyolong uang pemberian pemerintah, karena dia tahu tetangganya miskin,” katanya.
Baca Juga: Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Korban Penyalahgunaan Narkoba, Pengacara: Jangan Disudutkan
Selain itu, Rocky menegaskan bahwa masyarakat yang menganggap pemerintah sudah tidak diperlukan dan memintanya untuk mundur adalah suatu hal yang wajar.
“Jadi, rakyat menganggap kita enggak perlu lagi pemerintah, bukan mengusik pemerintah, tapi sudah enggak diperlukan. Jadi, ya mundur aja ya orang udah enggak diperlukan. Itu biasa aja,” pungkasnya. ***