Tanggapi Ramainya Desakan Jokowi Mundur, Ali Ngabalin: Sampah Demokrasi

- 9 Juli 2021, 17:23 WIB
Ali Ngabalin mengajak Presiden Jokowi untuk berfoto bersama saat dirinya dipanggil ke Istana Presiden pada Kamis, 13 Februari 2020.
Ali Ngabalin mengajak Presiden Jokowi untuk berfoto bersama saat dirinya dipanggil ke Istana Presiden pada Kamis, 13 Februari 2020. /Foto: Instagram @ngabalin/
SEPUTARTANGSEL.COM – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin atau akrab disapa Ali Ngabalin menanggapi ramainya desakan yang meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mundur dari jabatannya. 
 
Ali Ngabalin menyebut sejumlah pihak yang meminta Jokowi mundur adalah sampah demokrasi.
 
Hal itu diungkapkan oleh Ali Ngabalin melalui akun twitter pribadinya pada Jumat, 9 Juli 2021.
 
Sampah-sampah Demokrasi minta JOKOWI MUNDUR,” tulis Ali Ngabalin, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @AliNgabalinNew.
 
Menurut Ali Ngabalin, sejumlah pihak yang meminta Jokowi mundur adalah barisan sakit hati dan belum ikhlas dengan kemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai presiden. 
 
Dia mengungkapkan sejumlah pihak itu mempunyai luka mendalam terhadap Jokowi.
 
Banyak yang sakit karena selain tidak ikhlas juga karena lukanya SANGAT DALAM,” ucap Ali Ngabalin.
 
Ali Ngabalin mengingatkan sifat hasad sama dengan dengki. Menurutnya, dengki adalah perilaku yang merusak amal dan memperpendek usia.
 
Melalui sebuah pantun, pria berusia 52 tahun itu juga menegaskan akan selalu turun tangan jika ada pihak yang berusaha membohonginya. 
 
Hati-hati jalanya licin, kalau terjatuh patah tangan, barang siapa selalu ngibulin, serbet ngabalin akan turun tangan,” katanya.
 
Sebelumnya, ramai perbincangan dari warganet yang mendesak Jokowi untuk mundur dari jabatannya karena dianggap tidak mampu mengatasi permasalahan pandemi Covid-19.
 
Desakan itu muncul dan menjadi trending di Twitter dengan tagar ‘MundurAjaPakde’ pada Kamis, 8 Juli 2021.
 
Di tengah desakan warganet di media sosial, pemerintah tetap fokus melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali guna menekan penyebaran Covid-19 yang semakin menggila di Indonesia.
 
Bahkan, angka kasus kenaikan Covid-19 terus mengalami peningkatan hingga kerap kali memecahkan rekor dalam beberapa hari terakhir ini.
 
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI pada Kamis, 8 Juli 2021, diketahui jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 38.391 kasus baru. Sehingga, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.417.788 kasus.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x