Network
“Kita semua masih optimis bahwa di kuartal II, dari yang sebelumnya kuartal I minus 0,74 [persen], di kuartal II kita masih optimis akan tumbuh insyaallah kurang lebih tujuh persen,” ucap Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi mengatakan pada sektor industri, Purchasing Managers Index (PMI) untuk manufaktur Indonesia telah mengalami peningkatan, dari level 51 mencapai level 55,3 di bulan Mei 2021.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Jadikan Buruh Pelayan Investasi Asing dan Membuat Nasib Buruh Kian Rentan
Peningkatan juga mulai terlihat dari suplai atau produksi, dimana ekspor meningkat 58 persen, impor bahan baku meningkat 79 persen, impor barang modal meningkat 35 persen, dan konsumsi listrik industri meningkat 28 persen. Di sisi lain, Jokowi mengklaim sisi permintaan mengalami penguatan.
Selain itu, permintaan kenaikan juga terjadi pada indeks kepercayaan konsumen (IKK) dari level 85 pada Februari 2021 menjadi level 104,4 pada Mei 2021.
Mobilitas bulanan mengalami peningkatan, yaitu dari level minus dua pada bulan Februari 2021 menjadi level 5,2.
Baca Juga: Iwan Fals dan Ulil Bersyukur Presiden Teken PP Royalti Hak Cipta Musik
Kemudian, peningkatan juga dialami indeks penjualan ritel 12,9 persen. Konsumsi semen sebesar 19,2 persen, dan penjualan kendaraan sebesar 783 persen.
Namun, menurut Jokowi, salah satu kunci agar dapat memulihkan perekonomian nasional, yaitu diimbangi dengan upaya pengendalian yang baik.
“Kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana COVID-19 ini dikurangi, ditekan, agar hilang dari Bumi Pertiwi ini,” kata Jokowi.***
