Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menilai, hadirnya Presiden Joko Widodo di Munas Kadin yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Utara menunjukkan inkonsistensi.
Pasalnya, hadirnya Jokowi di Munas Kadin dilakukan di tengah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dan bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit pun semakin tinggi.
Sebagai informasi, per Rabu, 30 Juni 2021 kemarin, penambahan kasus harian Covid-19 di Tanah Air mencapai rekor 21.807 kasus. Dengan angka tersebut, maka jumlah akumulasi kasus di Indonesia capai 2.178.272.
"Keseriusan itu seharusnya diperlihatkan langsung oleh Presiden Jokowi secara konsisten. Yang kita lihat hari ini adalah beliau, Presiden gemetar mengetahui bahwa ranjang tidak lagi tersedia," kata Rocky, dikutip Seputartangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 1 Juli 2021.
"Pada saat yang sama, dia (Jokowi) datang ke Kendari. Jadi di mana konsistensinya? Kalau dia gemetar, seharusnya juga dia batalkan semua hal yang tidak esensial, sama seperti keputusan yang dibuat. Aktivitas yang tidak esensial sebaiknya dilarang 100 persen," imbuhnya.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu pun mengatakan bahwa kehadiran Jokowi ke Munas Kadin telah melanggar protokol kesehatan (prokes).
Baca Juga: Jokowi Tunjuk Luhut Koordinator PPKM Darurat, PKS: di Mana Sentuhan Magic Pak Luhut?
Selain itu, Rocky juga mempertanyakan urgensi kehadiran orang nomor satu di Indonesia itu ke Munas Kadin di Kendari.
