SEPUTARTANGSEL.COM- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, mendorong kopi khas nusantara mampu menjadi nation branding.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno dalam acara NGANTRI (Ngobrol Bareng Mas Menteri), yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @pesonaid_travel, pada Minggu, 6 Juni 2021.
Menurutnya, kopi dapat menjadi produk yang sangat diunggulkan. Karena Indonesia dikenal sebagai episentrum kopi di dunia.
Baca Juga: Rizky Billar Minta Restu Jalani Hubungan Serius, Ayah Lesti Kejora Beri Pesan Seperti Ini
Sandiaga Uno juga berharap, industri kopi akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi Indonesia termasuk ekspor, dan akan menjadi nation branding Indonesia yang kuat.
Jenis kopi yang dihasilkan Indonesia pun beraneka ragam, seperti Kopi Arabika Toraja, Kopi Gayo, Kopi Sidikalang, Kopi Kintamani, dan lainnya.
Hal tersebut juga menunjukkan betapa besar potensi industri kopi di Indonesia yang bisa dikembangkan agar lebih mendunia.
Oleh karena itu, Sandiaga Uno berpesan kepada pelaku usaha kopi agar tetap semangat di tengah situasi pandemi Covid-19 serta mencari passion atau menemukan kreativitas baru.
Tak hanya itu, Sandi juga menyebut bahwa Kemenparekraf siap memberi program pelatihan dan bantuan untuk meningkatkan peluang usaha dan peningkatan lapangan kerja.
Diantaranya, program Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) untuk permodalan, Apresiasi Kreasi Indonesia, Food Startup, program BEDAKAN (Bedah Desain untuk Kemasan) dan Begerak (Bedah Gerai Kuliner). Serta bantuan pemasaran ke luar negeri atau melalui penyelenggaraan event seperti Kopi Craft Indonesia 2021.
“Melalui upaya ini diharapkan kopi benar-benar bisa menjadi nation branding yang kuat bagi Indonesia,” ucapnya seperti dikutip Seputartangsel.com dari laman resmi Kemenparekraf.
Tujuan dari event ini pun untuk meningkatkan pendapatan para pelaku subsektor kuliner, khususnya penjual kopi, menambah awareness masyarakat tentang keanekaragaman kopi Indonesia, sekaligus menyosialisasikan story telling tentang kreasi produk kopi dari bean to cup.
Upaya tersebut pun dinilai efektif karena menggunakan pendekatan yang solutif dengan berdasar pada semboyan Menparekraf yang gercep, gaspol, dan geber. ***