Andi Arief Sebut Partai Demokrat Berkoalisi dengan PDIP Tapi Bukan Kubu Hasto, Ada Dualisme di Tubuh Banteng?

- 4 Juni 2021, 13:51 WIB
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. /Instagram.com/@pdemokrat dan Antara/Aditya Pradana Putra/


SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief membocorkan koalisi Partai Demokrat dengan partai lain.

Andi Arief mengklaim bahwa sudah menjalin komunikasi dengan sembilan partai besar di Indonesia. Dia juga menyebutkan bahwa komunikasi tersebut sudah sejak awal terjalin dan tidak ada perubahan.

Hal ini disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat 4 Juni 2021.

Baca Juga: Innaillahi...Papa Ustazah Oki Setiana Dewi, Shindy dan Ria Ricis Meninggal Dunia

"Banyak pertanyaan koalisi Demokrat dengan siapa 2024. Sejak awal sikap tidak berubah, membangun bangsa ini harus bersama," cuit Andi Arief.

Dari sembilan partai yang disebutkan Andi Arief, ternyata juga ada partai yang digawangi Megawati Soekarno Putri yakni Pertai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Akan tetapi, Andi Arief mengecualikan partai tersebut, dia mengatakan berkoalisi dengan PDIP tapi 'bukan kubu Hasto'.

Baca Juga: Harga Tempe dan Tahu Alami Penyesuaian , Pemerintah Pastikan Stok Kedelai Aman

"Kami sudah menjalin komunikasi dengan PKS, Golkar, PKB, PPP, Nasdem, Gerindra dan PDIP (bukan kubu Hasto), PAN juga sudah," ujarnya.

Seperti diketahui, Hasto Kristiyanto merupakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, hal ini menjadi pertanyaan besar, apakah dalam tubuh PDIP terdapat dua kubu?

Andi Arief tidak menjelaskan maksud berkoalisi dengan PDIP tapi bukan dengan kubu Hasto.

Baca Juga: Dubes Arab Saudi Surati Ketua DPR RI Puan Maharani Bantah Tak Beri Kuota Haji, Tifatul Sembiring: Piye Iki

Lebih lanjut, Andi Arief mengatakan bahwa pembicaraan yang terjalin yakni mengenai dukungan terhadap penanggulangan Covid-19.

"Pembicaraan kami mendukung penanggulangan covid," pungkasnya.

Sebelumnya, Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa PDIP tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: Dubes Arab Saudi: Belum Ada Instruksi Apapun Tentang Haji untuk Jamaah Indonesia dan Negara Lain

Pasalnya, Hasto menilai bahwa DNA dan ideologi PDI Perjuangan berbeda dengan Partai Demokrat dan PKS.

"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS," kata Hasto pada diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat 28 Mei 2021.

Menanggapi pernyataan Hasto, Andi Arief mengatakan jika Demokrat berkoalisi dengan PDIP sama halnya dengan bunuh diri.

Baca Juga: Kejar Target UMKM Digital, Pemerintah Dorong Masyarakat Jadi Brand Ambassador Produk Dalam Negeri

Andi Arief menyinggung keadaan yang dialami rakyat Indonesia yang sangat sulit saat partai besutan Megawati Soekarno Putri itu memimpin Indonesia.

"PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Demokrat di 2024 kata Hasto. Kalau Demokrat berkoalisi dengan PDIP di 2024, sama saja bunuh diri. Kesulitan rakyat di jaman ini hampir merata. Dengan catatan BIN, Polisi, Penyelenggara dan TNI (bahkan KPK) netral," kata Andi Arief dalam cuitannya.

Tidak hanya Andi Arief, Rachland Nashidik yang merupakan politisi Partai Demokrat turut memberi komentar terkait pernyataan Hasto, menurutnya bukan tidak mungkin Partai Demokrat berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Baca Juga: Sebanyak 11 Negara Dapat Jatah Kuota Haji 2021 Indonesia Tak Termasuk, Kedutaan Arab Saudi Beri Penjelasan Ini

Akan tetapi, menurut dia, sangat sulit jika Partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono itu berkoalsi dengan partai yang terlibat kasus korupsi bantuan sosial hingga Harun Masiku.

"Saya tidak tahu apa keputusan DPP PD. Tapi pendapat saya mirip dengan Hasto. Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku," cuit Rachland Nashidik.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x