PDIP Tak Mau Koalisi dengan PKS-Demokrat, Yan Harahap-Rachland Nashidik Singgung Korupsi Bansos-Harun Masiku

- 29 Mei 2021, 09:56 WIB
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik. /Foto: Instagram /


SEPUTARTANGSEL.COM - Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tidak akan berkoalisi dengan Partai Demokrat serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasalnya, Hasto menilai bahwa DNA dan ideologi PDI Perjuangan berbeda dengan Partai Demokrat dan PKS.

"PDIP berbeda dengan PKS, karena basis ideologi beda sehingga sangat sulit untuk koalisi dengan PKS," kata Hasto pada diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat 28 Mei 2021.

Baca Juga: Tak Mau Ada PHK Massal, Menaker Ida Fauziyah Minta Solusi Begini ke Pihak Giant dan Wajib Penuh Hak Karyawan

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengatakan bahwa jika Demokrat berkoalisi dengan PDI Perjuangan sama halnya dengan bunuh diri.

Andi Arief menyinggung keadaan yang dialami rakyat Indonesia yang sangat sulit saat partai besutan Megawati Soekarno Putri itu memimpin Indonesia.

"PDIP tidak mungkin berkoalisi dengan Demokrat di 2024 kata Hasto. Kalau Demokrat berkoalisi dengan PDIP di 2024, sama saja bunuh diri. Kesulitan rakyat di jaman ini hampir merata. Dengan catatan BIN, Polisi, Penyelenggara dan TNI (bahkan KPK) netral," kata Andi Arief dalam cuitannya.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Klarifikasi dan Minta Maaf Soal Nilai E Bagi DKI Jakarta, Anies Baswedan Bilang Begini

Tidak hanya Andi Arief, beberapa politisi Partai Demokrat juga memberi komentar terhadap pernyataan Hasto tersebut.

Yan Harahap selaku politisi Partai Demokrat mengatakan bahwa Partai Demokrat tidak akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Dia menyinggung soal wakil bendahara PDI Perjuangan yang "membegal" hak rakyat miskin. Namun dia tidak menyebutkan nama secara spesifik.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Partai Ini Berpotensi Menangi Pilpres 2024

"Demokrat juga tak mungkn berkoalisi dengan Partai yang Wabendumnya ‘pembegal’ hak rakyat miskin," cuit Yan Harahap.

Rachland Nashidik turut memberi komentar terkait pernyataan Hasto, menurutnya bukan tidak mungkin Partai Demokrat berkoalisi dengan PDI Perjuangan.

Akan tetapi, menurut dia, sangat sulit jika Partai yang dinahkodai Agus Harimurti Yudhoyono itu berkoalsi dengan partai yang terlibat kasus korupsi bantuan sosial hingga Harun Masiku.

Baca Juga: Vaksin Khusus Covid-19 untuk Hewan Diluncurkan Rusia

"Saya tidak tahu apa keputusan DPP PD. Tapi pendapat saya mirip dengan Hasto. Bukan tak mungkin, tapi menurut saya, sulit bagi Demokrat berkoalisi dengan Partai kasus Bansos Masiku," cuit Rachland Nashidik.

Sementara itu, politisi PKS Mardani Ali Sera juga angkat suara perihal pernyataan Hasto yang mengatakan telah menutup pintu untuk berkoalis dengan PKS.

Mardani tidak menyalahkan pernyataan Hasto, menurutnya hal itu sah-sah saja dan pernyataan Hasto tersebut membuat adrenalin kader PKS terpacu.

Baca Juga: Klub Sepak Bola Didorong Menteri Pemuda dan Olahraga Masuk Bursa Saham

"Hak semua partai memilih koalisi dengan partai yang sehaluan. Jadi pernyataan mas Hasto sah-sah saja. Buat @PKSejahtera pernyataan Mas Hasto malah bagus. Kader PKS akan terpacu adrenalinnya untuk memberikan yang terbaik," cuit Mardani.

"Dengan sikap #KamiOposisi yang kokoh insyaAllah PKS dapat menjadi partai alternatif. Kita nikmati kontestasi 2024 tidak dalam kerangka pertarungan ideologis, tapi kompetisi karya dan gagasan dengan ciri khas warna masing2," imbuhnya.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x