"Soal 279 juta data yg bocor, berdasarkan pengakuan dari pelaku, data tersebut bersumber dari @BPJSKesehatanRI. Kemudian dibantah oleh BPJS Kesehatan," kata Teguh, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @secgron.
Meski begitu, Teguh mengatakan bahwa yang memiliki field PSNOKA hanya BPJS Kesehatan.
Karena itu, dia meminta agar BPJS Kesehatan jangan kebiasaan membantah tuduhan tanpa adanya investigasi.
"Padahal yg punya field PSNOKA itu cuma mereka. Membantah tanpa investigasi jangan dijadiin kebiasaan, bikin orang tambah marah," ujarnya.***