Indonesia Belum Menunjukkan Komitmen Atasi Krisis Iklim dan Lingkungan

- 24 April 2021, 19:10 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Sumber: Pexels / @pixabay/

“Namun perlu peningkatan target pemulihan gambut untuk membantu sektor hutan dan lahan menjadi net sink pada 2030. Dalam Perpres BRGM, target pemulihan gambut hanya mencakup luasan area 1,2 juta hektare untuk periode 2021-2024 dari wilayah prioritas restorasi yang mencapai 2,6 juta hektare dari wilayah prioritas 2016-2020. Sayangnya, target tersebut hanya mencakup pemulihan ekosistem gambut yang berada di luar area izin dan konsesi. Sementara itu di sisi lain 14,2 juta hektare ekosistem gambut telah dibebani izin dan 99 persen ekosistem gambut Indonesia berada dalam status rusak,” ujar Yosi Amelia.

Pemerintah Indonesia penting untuk segera merealisasikan target restorasi gambut yang telah ada dan memperluas pelaksanaan restorasi gambut ke area yang terbakar pada kebakaran hebat tahun 2019 lalu.

Tidak hanya pada ekosistem gambut yang berada di luar area konsesi. namun juga ekosistem gambut yang berada di dalam area konsesi.

Baca Juga: Selamat Jalan, Musisi Legend Group Band Boomerang Hubert Henry Meninggal Dunia

Baca Juga: Serpihan Milik Kapal Selam KRI Nanggala-402 Ditemukan, KSAL Yudo Margono: Ada Tekanan atau Keretakan

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan terkait peluang dan rencana pengembangan biofuel di Indonesia. Hal ini dinilai Yosi Amelia perlu dilakukan dengan hati-hati.

“Jangan sampai upaya pengembangan biofuel ini mengorbankan hutan alam Indonesia dengan menggantikan hutan alam menjadi hutan tanaman energi atau memperluas perkebunan sawit guna memenuhi bahan baku biofuel. Pembukaan hutan dan lahan untuk biofuel akan berisiko meningkatkan deforestasi sehingga Indonesia akan gagal mencapai komitmen iklimnya serta mencapai net zero emission di tahun 2050,” ungkap Yosi Amelia.

Negara-negara peserta KTT lain telah menyampaikan komitmen yang lebih ambisius mengurangi emisi dalam upaya memerangi krisis iklim. Termasuk Brasil yang memiliki hutan hujan tropis terluas di dunia berkomitmen mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Namun, Indonesia sendiri belum berani menunjukkan komitmennya untuk mencapai net zero emission sebelum tahun 2050.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini