SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dihilangkan dari Kamus Sejarah Indonesia Jilid I yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Hal ini pun menimbulkan sejumlah polemik di kalangan publik dan memancing sejumlah tokoh untuk ikut berkomentar.
Salah satunya adalah Aktivis ProDem Nicho Silalahi.
Melalui akun Twitter pribadinya, Nicho juga mempermasalahkan hilangnya Pancasila dan Bahasa Indonesia.
Menurutnya, kedua persoalan tersebut menunjukkan bahwa saat ini bagian sejarah Indonesia sedang diobok-obok.
"Setelah Pancasila dan Bahasa Indonesia Hilang, Kini bagian Sejarah diobok-obok," kata Nicho, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada hari Selasa, 20 April 2021.