Mantan Menkes Ini Nekat Usir Pakar-Pakar WHO Usai Indonesia Dideklarasikan Sebagai Episentrum Flu Burung

- 18 April 2021, 22:00 WIB
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj./

SEPUTARTANGSEL.COM – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Siti Fadilah Supari mengungkapkan perjuangan dirinya yang pernah melawan pakar-pakar Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan Indonesia sebagai pusat episentrum Flu Burung (H5N1) pada tahun 2006 silam.

Hal ini diungkapkan Siti Fadilah Supari saat menghadiri acara Karni Ilyas Club, yang diunggah pada Jumat, 16 April 2021 dalam Kanal YouTube Karni Ilyas.

Mantan Menteri Kesehatan RI itu menyebutkan bahwa tuduhan oleh para ahli WHO terhadap virus H5N1 yang dinilai dapat menular merupakan pernyataan yang keliru dan tidak terbukti benar.

Baca Juga: Kawal Vaksin Merah Putih, BPOM Pastikan Standar Terpenuhi

Baca Juga: Musuh Kasih Ucapan Selamat, Barcelona Juara Copa del Rey

Sebab, kandungan yang terdapat di dalam virus Flu Burung tersebut tidak memiliki reseptor Human to Human.

“Ternyata virus yang dinyatakan ole WHO itu menular dari manusia ke manusia ternyata tidak terbukti. Ternyata virusnya tidak mempunyai reseptor human to human,” kata Siti, dilihat Seputartangsel.com dari Kanal YouTube Karni Ilyas Club pada Minggu, 18 April 2021.

Siti mengatakan dengan tidak terbuktinya pernyataan WHO tersebut, dirinya tidak lantas begitu saja menerima tuduhan itu. Atas kegigihan dalam memperjuangkan kebenaran, Siti berani untuk mengusir ahli-ahli WHO lantaran kesal setelah mendeklarasikan wilayah Kecamatan Kabanjahe, Sumatera Utara, sebagai pusat episentrum Flu Burung pada saat itu.

Baca Juga: Kuba di Akhir Era Castro, Raul Castro Pensiun

Baca Juga: Pemkot Serang Larang Restoran Buka Siang Hari Ramadhan, Jubir Kemenag: Melanggar HAM

“Saya mengusir pakar-pakar WHO karena pihak WHO pada waktu itu akan mendeklarasikan pandemi yang episentrumnya di Indonesia, di Kabanjahe, Tanah Karo. Nah, menurut saya tujuan WHO itu tidak benar. Dia menuduh Human to Human Transmission," ucap Siti.

Siti mempertanyakan bagaimana bisa pihak WHO hanya menuduh secara epidemiologi saja, sementara hal tersebut tidak dapat dibuktikan secara valid.

Untuk membuktikan pernyataan WHO, Siti menyebutkan telah menerjunkan tim ahli Virolog guna melakukan penelitian virus H5N1 yang ada di Kabanjahe tersebut.

Baca Juga: Romantis! Gubernur Jabar Ridwan Kamil Tulis 'I Love You' di Jendela Kamar Saat Istri Jalani Isolasi Covid-19

“Menurut saya, anda tidak bisa menuduh hanya secara epidemiologi. Anda kalau menuduh tuh mana virusnya? Nah, kebetulan kita punya tim yang jagoan Virolog. Mereka meneliti virus yang ada di Kabanjahe, yang dikatakan menular dari manusia ke manusia tersebut,” ujar Siti.

Siti mengaku kecewa atas tuduhan yang menjadikan Indonesia sebagai sumber pandemik Flu Burung. Oleh sebab itu, dirinya bersama dengan pihaknya terus maju dalam memperjuangkan Indonesia agar terbebas dari status label tersebut.

“Saya enggak mau itu. Masa negara saya jadi pandemik. Waktu itu saya berusaha setengah mati. Rasanya sedih banget kalau negara saya terkena pandemi. Kita lawan, tapi WHO terus mundur dan tidak jadi memandemikan Flu Burung di Indonesia,” kata Siti.

Baca Juga: Potensi Zakat Muslim Indonesia Capai Rp300 Triliun, Baznas dan BSI Bersinergi Kelola

Oleh sebab itu, Dosen dan Ahli jantung itu mengatakan harus berani dan berpikir secara sehat dan tidak terpaku untuk menuruti apa yang dikatakan oleh pihak asing.

Nah, disitulah sebetulnya kita harus berani dan dalam berpikir sehat. Maksudnya, kalau di kita itu ‘kok ganjel ya’ kita harus berani mengeluarkan, jangan nurut terus,” ujar Siti.

Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyoni itu mengatakan jika dirinya tidak mengambil keputusan berani dalam melawan WHO, mungkin pada saat itu akan mengalami kesulitan seperti yang dihadapi saat ini.

Baca Juga: Pantura, Jalur Tengah Hingga Jalur Tikus Disekat, Ini 14 Titik Pos Penyekatan Pemudik di Selatan Jawa

“Kalau saya tidak bisa membuktikan, maka Indonesia dinyatakan sebagai sumber pandemik Flu Burung, akan mengalami kesulitan yang seperti sekarang ini, pada tahun 2006,” tutur Siti.

Kendati demikian, sebagai tanggapannya terkait persoalan pandemi Covid-19, Siti mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Sebab, masyarakat harus percaya bahwasanya pemerintah tengah berupaya untuk mengatasinya dengan semaksimal mungkin.

“Rakyat yang penting tenang, jangan gaduh, Jangan ikut-ikutan bingung, jangan ikut-ikutan takut. Tenang dan tunggu. Mohon tenang, pemerintah berupaya, kita harus percaya,” tambah Siti.***

 

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini