Kementerian Agama Tegaskan Biaya Haji 2021 Belum Ditetapkan

- 7 April 2021, 13:25 WIB
Ibadah haji, salah satu ibadah utama yang menjadi keutamaan Dzulhijjah
Ibadah haji, salah satu ibadah utama yang menjadi keutamaan Dzulhijjah /- Foto: Pixabay/Konevi

SEPUTARTANGSEL.COM – Terkait pemberitaan naiknya biaya pelaksanaan haji tahun 2021, Kementerian Agama (Kemenag) menyebutkan bahwa belum ditetapkan biaya resminya karena masih dalam tahap proses pembahasan.

Hal tersebut disampaikan Plt Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama (BPIH) di Jakarta, pada Rabu 7 April 2021.

“Belum ada ketetapan. Biaya haji tahun ini masih dibahas secara intensif oleh Panja Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR,” kata Khorizi.

Baca Juga: Pemerintah Beri Bantuan Hingga Rp 50 Juta Untuk Warga Terdampak Banjir Bandang NTT

Baca Juga: Tiga Bersaudara Papua Dibunuh, Penyelidik HAM Meragukan Versi Resmi

Khorizi mengatakan, pembahasan biaya haji masuk ke dalam tahapan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi.

Dikutip  dari laman Kementerian Agama, pembahasan dilakukan sembari menunggu informasi resmi terkait kepastian kuota pemberangkatan jamaah haji tahun ini dari pemerintah Arab Saudi.

Pembahasan biaya haji dilakukan dengan asumsi kuota sesuai dengan skenario yang telah dirumuskan.

Baca Juga: Gagal Bayar Vaksin, Pfizer Ogah Kirim Vaksin ke Israel

Baca Juga: Turnamen Indonesia Master Super 100 Resmi Batal, Simak Penjelasan PBSI

“Karena belum ada kepastian kuota, maka pembahasan biaya haji berbasis pada skenario bersifat asumtif, mulai dari kuota 30 persen, 25 persen, 20 persen bahkan hingga hanya 5 persen,” terang Khoirizi.

Disinggung soal kemungkinan ada kenaikan, Khoirizi menjelaskan bahwa kemungkinan itu ada. Setidaknya ada tiga faktor yang memengaruhi. Yaitu kenaikan kurs dolar, kenaikan pajak dari 5 persen menjadi 15 persen, serta keharusan penerapan protokol kesehatan.

"Haji di masa pandemi mengharuskan pemeriksaan swab, jaga jarak dan pembatasan kapasitas kamar, juga ada karantina dan lainnya. Itu semua tentu berdampak pada biaya haji," ujarnya.

Baca Juga: KKP Kembali Meringkus 2 Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Laut Natuna Utara

Baca Juga: Hati-Hati, Masker Medis Palsu Banyak Dijual di Pasaran

Khoirizi menagaskan, pihaknya bersama Komisi VIII terus berupaya mempersiapkan layaan terbaik untuk jemaah. Misalnya, untuk mengurangi mobilitas, tahun ini rencanany konsumsi akan diberikan tiga kali sehari. Sehingga, jemaah tidak perlu keluar untuk mencari makanan.

"Kemenag bersama Komisi VIII terus berusaha untuk semaksimal mungkin, kalaupun ada kenaikan biaya haji, hal itu tidak memberatkan jemaah," pungkasnya.***

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini