SEPUTARTANGSEL.COM - Vaksin AstraZeneca masih menjadi polemik di berbagai belahan dunia. Tidak sedikit negara yang menangguhkan penggunaan vaksin buatan Inggris ini.
Hal itu karena vaksin AstraZaneca disebut dapat menyebabkan pengentalan darah setelah disuntik.
Meski begitu, Indonesia tetap menggunakan vaksin tersebut untuk disuntikkan kepada masyarakat.
Baca Juga: Waspada, BMKG Kembali Beri Peringatan Bagi 6 Kabupaten Ini, Siklon Soraja Berpotensi Melanda
Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut mengimbau seluruh ulama di daerah untuk disuntik vaksin AstraZeneca, sebagi upaya meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman digunakan.
Pada hari ini, Rabu 7 April 2021 Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah melaksanakan vaksinasi bagi pengurus dan anggota MUI Pusat.
Saat menyaksikan pelaksanaan vaksinasi, Ma’ruf Amin mengatakan bahwa penyuntikan vaksin AstraZeneca akan terus dilakukan bagi MUI yang ada di berbagai daerah, seperti di provinsi, kabupaten, dan kota.
Baca Juga: Hotma Sitompul Jawab Tuduhan Desiree Tarigan Soal Nafkah yang Tak Pernah Diberikan
"Jadi masyarakat tidak perlu ragu menggunakannya dari segi kebolehannya," kata Ma’ruf Amin, di Kantor MUI Pusat Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 7 April 2021.
Penyuntikan kepada para ulama di MUI Pusat bertujuan memberi rasa aman dan percaya kepada masyarakat bahwa AstraZeneca itu boleh digunakan.
"Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, maka MUI Pusat hari ini melakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca supaya tidak ada keraguan," ujarnya.
Menurut Ma'ruf Amin, para ulama di Jawa Timur juga telah disuntik vaksin AstraZeneca pada Maret lalu.
"Majelis ulama, ketua majelis ulama di daerah, di Jawa Timur itu, para ulama dan kiainya sudah menggunakan AstraZeneca. Jadi saya pikir ini hal yang sangat baik," kata Wapres pula.
Seperti diketahui, MUI sebelumnya mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca mengandung unsur haram karena menggunakan tripsin babi dalam proses pembuatannya.
Meski begitu, vaksin AstraZeneca menurut MUI bisa digunakan hanya dalam kondisi darurat yakni untuk menghentikan lajunya Covid-19.
Sementara World Health Organization (WHO) tetap merekomendasikan vaksin AstraZeneca karena kandungan resikonya lebih kecil dibanding dengan manfaatnya.***