Kementerian Agama Menjadi Kementerian Seluruh Agama, Bukan Hanya Islam

- 6 April 2021, 21:46 WIB
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. /Foto: PMJ News/

SEPUTARTANGSEL.COM – Ucapan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut tentang anjuran membaca doa semua agama dalam acara yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) mendatangkan pelbagai kritik.

Tokoh Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyebut Menteri Agama justru tidak mengerti tentang toleransi agama yang sesungguhnya.

Namun sebelum kritik dilayangkan pada dirinya, Gus Yaqut lewat akun Twitter miliknya @YaqutCQoumas menegaskan bahwa saat ini dia berdiri sebagai Menteri Agama, yaitu kementerian yang menaungi seluruh agama, bukan hanya agama Islam.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR Tegaskan Indonesia Harusnya Bersyukur Dengan Keberagaman Yang Dimiliki

Baca Juga: Efek Embargo Vaksin, Menteri Kesehatan Terpaksa Prioritaskan Lansia dan Guru

Menurut Gus Yaqut, pola pikir Kementerian Agama adalah untuk satu agama saja harus dihapus. Sebab Kementerian Agama menaungi seluruh agama yang ada di Indonesia.

“Sejak awal menjabat sebagai Menteri Agama, saya telah menyatakan bahwa agama harus menjadi inspirasi. Karenanya Kementerian Agama harus menjadi kementerian yang melayani seluruh agama, bukan hanya Islam saja. Mind set ini harus dimiliki seluruh jajaran Kemenag,” Kata Gus Yaqut dalam akun twitternya @YaqutCQoumas pada Senin, 5 April 2021.

Gus Yaqut juga berharap dengan menekankan nilai-nilai toleransi, Indonesia akan menjadi barometer keagamaan dunia.

Baca Juga: Blokade Atas Yaman Masih Berlangsung, Sekjen Hizbullah Tolak Perdamaian dengan Saudi

Baca Juga: Jaringan Terorisme Menyasar Generasi Milenial, Polri Siapkan Antisipasi

“Saya menyampaikan keinginan menjadikan Indonesia sebagai barometer keagamaan dunia,” ucap Menteri Agama tersebut.

Diketahui saat membuka acara rapat kerja nasional Kementerian Agama (Kemenag), Gus Yaqut meminta agara pada setiap acara yang diselenggarakan kemenag, saat sesi doa  bukan hanya doa agama Islam, tetapi juga doa dari berbagai agama.

“Pagi hari ini saya senang rakernas dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran. Ini memberikan pencerahan sekaligus penyegaran untuk kita semua. Tapi akan lebih indah kalau doanya diberikan kesempatan semua agama untuk memberikan doa,” kata Gus Yaqut.

Baca Juga: Menteri Luar Negeri Iran Minta Inggris dan Prancis Dukung Perjanjian Nuklir Iran di Wina

Baca Juga: Paus Fransiskus Berharap Pembatasan Ketat Selama Pandemi Segera Dicabut

Dengan mengucapkan doa seluruh agama, Gus Yaqut merasa bahwa Kementerian Agama akan menjadi lembaga terdepan dalam moderasi agama, bukan hanya sekedar gembar-gembor belaka, melainkan dipraktikkan secara langsung.

“Jadikan lebih enak dilihat jika semua agama yang menjadi urusan sama-sama menyampaikan doanya. Ini otokritik, jangan sampai muncul paradoks. Jadi kita ingin kementerian ini melayani semua agama, tetapi dalam perilaku kita tidak mencerminkan itu," tambah Gus Yaqut.*** ( bekasi.pikiran-rakyat.com / Rivan Muhammad )

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini