Efek Embargo Vaksin, Menteri Kesehatan Terpaksa Prioritaskan Lansia dan Guru

- 6 April 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi vaksinasi lansia.
Ilustrasi vaksinasi lansia. /Foto: Kementerian Kesehatan /

Baca Juga: Pascalibur Paskah, 74 Ribu Kendaraan Kembali ke Jakarta, Mudik Lebaran Tetap Dilarang

Dikutip dari PMJ News pada Senin, 5 Maret 2021, Pemerintah memfokuskan program imunisasi vaksin kepada orang-orang yang rentan terhadap virus Covid-19, yaitu lansia, namun karena pemerintah akan segera membuat skema sekolah tatap muka pada bulan Juli, maka para guru menjadi perioritas utama setelah lansia.

"Sebagian besar di lansia, kalau ada jatah sisanya kita suntikan ke guru,” tutur Budi Gunandi.

Memang hanya 10 persen kelompok non-lansia yang terpapar kemudian masuk rumah sakit hingga wafat. Tetapi  data ini berbanding terbalik lansia  yang memiliki risiko kematian hingga mencapai tiga kali lipat.

Baca Juga: Kapolri Nyatakan Rangkaian Perayaan Paskah di Tanah Air Berjalan Aman

Baca Juga: Menteri Agama Ajak Pemuda Muhammadiyah Kolaborasi Dakwah Kebangsaan

Embargo vaksin covid-19 bermula ketika lonjakan infeksi virus terjadi di India.

Diketahui India adalah negara yang dapat memproduksi vaksin terbesar setelah China, namun ketika infeksi terus meningkat, pemerintah India kemudian membuat keputusan agar vaksin yang diproduksi di India akan digunakan untuk menangani lonjakan penyebaran virus di negara tersebut.

Efeknya adalah negara-negara yang bergantung pada impor vaksin akan mengalami kesulitan  untuk memenuhi kebutuhan vaksin di negaranya.***

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x