Baca Juga: Selandia Baru Sahkan Cuti Berkabung Bagi Yang Keguguran
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Sudah Bisa Dimulai, Apa Syaratnya?
Ketika bertugas di militer Moeldoko memaparkan tugasnya mengawal stabilitas dan demokrasi.
Sebagai panglima, tugas besar yang dilakukannya adalah bagaimana menjaga stabilitas dan mengawal jalannya demokrasi yang dinamis.
"TNI bermain di ruang sempit, tetapi dengan seni kepemimpinan, situasi itu saya hadapi. Dan pada pemilu 2014 semuanya telah berjalan dengan baik," ungkit Moeldoko.
Baca Juga: 42,3 Kg Sabu dan 85 Ribu Lebih Ekstasi Terjaring Operasi Gabungan
Sedangkan sebagai sipil, dalam berpolitik Moeldoko mengaku rela mempertaruhkan leher untuk menegakkan Pancasila.
"Saya rela mempertaruhkan leher saya untuk terus menegakkan Pancasila dan berkibarnya Merah Putih. Tetapi, jika ada yang berusaha merusak ke Indonesiaan kita. Saya akan berdiri memimpin untuk meruntuhkannya," tutup Moledoko.
Jawaban Moeldoko itu ditujukan pada lawan politiknya. Terutama sejak Moeldoko dipilih sebagai Ketua Umum dalam KLB Partai Demokrat di Deli Serdang pada 5 Maret 2021. ***